Menu

Kekhawatiran Ekonomi China Meningkat, AUD Turun

Pandawa

Pidato Presiden Xi Jinping dan kabar negatif jelang negosiasi lanjutan AS-China akhir bulan ini, menekan pergerakan Dolar Australia dan aset aset beresiko lainnya.

Dolar Australia melemah cukup signifikan terhadap major currencies lain, terpukul oleh kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi China. Penurunan AUD juga selaras dengan harga saham dan komoditas yang melemah, mencerminkan aksi penghindaran risiko yang tengah mendominasi di pasar.

Dolar Australia tergelincir hingga menyentuh level rendah 2 pekan terhadap USD. Pelemahan tersebut terlihat pada pair AUD/USD yang turun 0.59 persen pada hari Selasa (22/Januari). Namun pada pukul 08:10 pagi ini (23/Januari), Dolar Australia sudah sedikit naik dan berada di kisaran 0.7132, berusaha memangkas kerugian yang diderita di sesi sebelumnya.

Di samping itu, AUD tercatat melemah 0.82 persen terhadap Yen, melemah 0.37 versus Yuan, dan turun 0.15 persen terhadap Dolar Kanada. Dolar Australia juga melemah sebesar 0.54 terhadap Euro, dan merosot 1.06 persen terhadap Sterling.

 

Pidato Presiden Xi Jinping Runtuhkan Aset Beresiko

Pelemahan Dolar Australia dan aset berisiko lain dipicu oleh pidato Presiden Xi Jinping yang semakin menambah kekhawatiran pasar terhadap kesehatan ekonomi China saat ini. Pasalnya, rilis GDP China YoY selama kuartal keempat 2018 mencatatkan rekor paling buruk sejak krisis finansial global satu dekade lalu.

"Pidato Presiden Xi pada pertemuan luar biasa dengan petinggi pemerintahan China lainnya, semakin mempertegas pandangan pasar bahwa ekonomi China mungkin melambat lebih cepat dibandingkan prediksi selama ini," kata Rodrigo Catril, Ahli Strategi Senior FX di National Australia Bank.

Dalam pidatonya, Presiden Xi juga menekankan perlunya menjaga stabilitas politik dan menambahkan bahwa partai Komunis membutuhkan upaya yang lebih besar untuk mencegah atau mengatasi risiko.

Catril menambahkan, "Pidato Presiden Xi tersebut ditafsirkan oleh banyak pihak sebagai tanda bahwa partai Komunis China lebih peduli implikasi sosial dan politik dibandingkan kondisi ekonomi yang melambat."

 

Laporan Negatif Terkait Negosiasi Dagang AS-China

Di samping pidato Xi Jinping, faktor lain yang semakin menurunkan risk appetite datang dari kabar terkait negosiasi dagang AS-China yang memicu sentimen negatif di kalangan pelaku pasar.

"Kabar yang beredar bahwa saat ini AS tengah mempersiapkan ekstradisi Meng Wanzhou, CFO Huawei Technologies, menjadi pemicu meningkatnya kembali ketegangan terkait negosiasi dagang AS-China. Sementara itu, laporan lain menyebut bahwa negosiator AS menolak tawaran persiapan diskusi perdagangan (preparatory trade discussions)," kata Catril.

Sebagai catatan, akhir bulan ini, wakil Perdana Menteri China dijadwalkan akan bertemu dengan negosiator perdagangan utama Trump, yakni Menteri Keuangan AS Mnuchin dan Robert Lighthizer.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE