Menu

Kemerosotan Harga Emas Tertahan Aksi Bargain Hunting

Nadia Sabila

Harga emas tidak melanjutkan pelemahan berkat aksi bargain hunting. Sementara itu, bullish Dolar AS yang sedang istirahat juga menopang emas.

Seputarforex - Setelah merosot drastis lebih dari 3 persen dalam dua hari terakhir, harga emas mulai mengerem penurunannya. Pada sesi perdagangan Kamis (07/Juli), XAU/USD diperdagangkan di $1740.97.

Sementara itu, harga emas spot naik setengah persen ke $1747.7 per ounce, dan harga emas futures di Comex New York merangkak 0.6% ke $1747.20. Aksi bargain hunting yang dilakukan oleh para investor ditengarai menjadi faktor terhentinya kemerosotan harga emas malam ini.

"Kita sedang melihat aksi bargain hunting yang bagus, seperti biasanya setelah harga emas dilanda sell-off dramatis. Jelas sekali minat buying-on-dips yang tampa, setelah pergerakan harga menyentuh level $1700-an kemarin," komentar David Meger, analis dari High Ridge Futures, "Dolar yang tidak bertambah naik hari ini juga membuat emas memantul naik."

 

Daya Tarik Emas Tertutup Dolar AS

Risiko resesi ekonomi global yang mewarnai pasar belakangan ini membuat Dolar dipilih sebagai safe haven ketimbang emas. Mata uang AS tersebut bahkan sempat melejit ke level tinggi dua dekade saat emas terpuruk kemarin.

"Suatu kekuatan yang mungkin akan kita lihat pada harga emas dalam jangka pendek, hendaknya diperlakukan dengan sangat hati-hati. Aksi jual dapat berlanjut dengan mudah di tengah kondisi Dolar AS yang kuat dan kenaikan suku bunga," Fawad Razaqzada, pakar dari City Index, memperingatkan.

Rabu lalu, notulen The Fed untuk rapat yang telah digelar pada bulan Juni menunjukkan bahwa situasi kenaikan inflasi AS dinilai memburuk. Hal itu memicu berkurangnya kepercayaan publik terhadap kekuatan bank sentral untuk mengendalikan masalah kenaikan harga gila-gilaan, meskipun suku bunga sudah didongkrak ke level tertinggi hampir tiga puluh tahun.

Sejak kenaikan suku bunga The Fed tahun ini dimulai, harga emas sudah melemah lebih dari $300. Alih-alih menjadi primadona sebagai aset anti-inflasi, logam mulia ini justru jatuh karena kalah saing dengan aset lain seperti Dolar AS dan yield obligasi.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE