Menu

Kenaikan Dolar AS Terbentur Kewaspadaan Pelaku Pasar

A Muttaqiena

Kenaikan Dolar AS yang telah berlangsung sejak pekan lalu mulai menghadapi rintangan. Pasangan EUR/USD, GBP/USD, dan USD/CAD mulai berbalik arah.

Seputarforex.com - Kenaikan Dolar AS yang telah berlangsung sejak pekan lalu mulai menghadapi rintangan. Indeks Dolar AS ditutup pada 90.80 hari Selasa kemarin, kemudian kembali berupaya mendaki pada awal perdagangan sesi Asia hari Rabu ini (25/April). Saat berita ditulis, indeks dengan ticker symbol DXY ini merayap naik 0.06% ke 90.85, dan pasangan mata uang USD/JPY melanjutkan reli hari ketujuh dengan meningkat 0.13% ke 108.95. Namun demikian, EUR/USD menunjukkan pembalikan dari titik support kritis yang sebelumnya telah tiga kali gagal ditembus.

 

 

 

Kenaikan Dolar Didongkrak Yield Obligasi

Yield Obligasi Pemerintah AS bertenor 10-tahunan meningkat hingga mencapai 3.00%, level tertingginya sejak Januari 2014. Hal ini memperkukuh penguatan Dolar AS sekaligus mendorong USD/JPY ke tingkat tertinggi dalam dua bulan terakhir. Dolar AS juga meroket ke level terkuat versus Franc Swiss dan New Zealand sejak awal Januari 2018. Dalam perdagangan intraday hari Rabu, USD/CHF naik 0.15% ke 0.9802, sedangkan NZD/USD melorot 0.19% ke 0.7104.

Meroketnya Yield Obligasi AS terutama didorong oleh meningginya inflasi dan ekspektasi kenaikan suku bunga. Pada awal bulan ini, probabilitas kenaikan suku bunga AS pada bulan Juni mendatang hanya 79%, tetapi kini telah membubung hingga 93%.

 

 

Kekhawatiran Soal Pasar Saham

Meski demikian, Dolar AS mulai tersendat dalam pergerakannya versus mata uang lainnya; Euro, Sterling, dan Loonie. Menurut Kathy Lien, pakar analisa fundamental dari BK Asset Management, hal ini menandakan bahwa sebagian investor masih berhati-hati dalam memasang posisi long atas Dolar AS.

 


Lien mengungkapkan dalam sebuah catatan di penghujung sesi Amerika, "Short-covering (yang mendorong kenaikan USD/JPY -red) berbeda dengan aksi beli (buying); walaupun semua laporan ekonomi AS hari ini mengungguli ekspektasi dengan indeks keyakinan konsumen meningkat pada bulan April dan New Home Sales menanjak pada Maret, ada kekhawatiran kalau kenaikan yield (Obligasi) bisa mengancam pemulihan pasar saham dan perekonomian."


 

Pada hari Selasa, Indeks S&P500 anjlok 1.34% ke 2634.56, dan Indeks Dow longsor 1.74% ke 24024.1. Padahal, Alphabet melaporkan lonjakan pendapatan sebesar 26% ke lebih dari USD31 Milyar dalam kuartal pertama tahun 2018. Alphabet merupakan perusahaan induk Google yang notabene termasuk salah satu saham blue chip paling top di AS.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE