Menu

Kenaikan Harga Minyak Dijegal Peningkatan Inventori AS

A Muttaqiena

Harga minyak melorot tajam sekitar satu persen di perdagangan sesi Asia dengan Brent terdampar di angka $55.12 dan WTI pada $52.34 per barel.

Seputarforex.com - Harga minyak melorot tajam sekitar satu persen di perdagangan sesi Asia hari Rabu ini (14/12) dengan Brent terdampar di angka $55.12 dan WTI pada $52.34 per barel. Padahal, sebelumnya kedua harga acuan minyak internasional tersebut sempat meroket lebih dari lima persen di hari Senin, setelah kesepakatan pembatasan output diumumkan oleh negara-negara produsen minyak. Penurunan kali ini dipicu oleh lonjakan tak terduga pada data inventori minyak mentah Amerika Serikat.

 

Pada Selasa malam, lembaga American Petroleum Institute (API) merilis laporan yang menyebutkan bahwa inventori minyak AS meningkat drastis sebanyak 4.7 juta barel sepanjang pekan lalu, jauh di atas estimasi penurunan 1.5 juta barel. Persediaan Gasolin naik 3.9 juta barel dan hasil distilasi menanjak 200,000 barel. Pusat minyak terbesar AS di Cushing, Oklahoma, pun menunjukkan kenaikan sebesar 600,000 barel.

Pada kesempatan berbeda, International Energy Agency (IEA) yang berpusat di Paris mengingatkan bahwa upaya pembatasan output oleh negara-negara produsen minyak membutuhkan realisasi solid untuk benar-benar bisa menanggulangi limpahan surplus saat ini. Para pelaku pasar kini tengah mengamati apakah semua pihak yang telah mengikrarkan pengurangan produksi sungguh melaksanakannya mulai Januari 2017 mendatang. Selain itu, rilisan data inventori minyak resmi versi Departemen Energi AS juga akan dipublikasikan nanti malam.

Di sisi lain, survei TANKAN yang dipublikasikan Bank of Japan tadi pagi menunjukkan adanya peningkatan angka indeks sentimen bisnis manufaktur besar di kuartal empat tahun ini, tetapi diekspektasikan akan jatuh lagi dalam tiga bulan mendatang. Data dari salah satu negara konsumen energi terbesar ini makin membebani sentimen terhadap komoditas minyak, meski prediksi harga rata-rata minyak tahun depan telah mengalami peningkatan signifikan pasca tercapainya kesepakatan pembatasan output.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE