Menu

Kenaikan Pesanan Mesin Jepang Bisa Kembalikan Kepercayaan Diri BoJ

N Sabila

Pesanan mesin Jepang dilaporkan naik dua bulan berturut-turut hingga Januari pada hari Senin (14/03) ini. Data tersebut sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan berharap permintaan akan meningkat seiring dengan kebijakan BoJ yang kemungkinan lanjut menambah stimulus.

Pesanan mesin Jepang dilaporkan naik dua bulan berturut-turut hingga Januari pada hari Senin (14/03) ini. Data tersebut sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan berharap permintaan akan meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah Jepang yang akan lanjut menambah stimulus.



Pesanan mesin Jepang inti, yang tidak termasuk kapal dan alat-alat listrik, melonjak hingga 15.0 persen bulan ke bulan di Januari, demikian menurut Kantor Kabinet Jepang. Angka tersebut jauh lebih tinggi daripada perkiraan kenaikan 2.0 persen yang dihitung oleh para analis dan mengungguli kenaikan sebanyak 4.2 persen pada bulan Desember.

Pabrik-pabrik merupakan penggerak kunci yang mendorong kenaikan tajam pada sektor pembelian mesin, yang mencapai pertumbuhan hingga 41.2 persen pada bulan Januari. Sedangkan, pesanan non-manufaktur hanya meningkat 3.6 persen.

Investasi Jepang Meningkat

Menurut ekonom Marcel Thielant di Capital Economics Jepang dalam catatannya yang dirangkum oleh WBP Online pada hari ini,"Kami memang tidak berharap terlalu banyak pada data-data untuk perhitungan satu bulan saja, akan tetapi, data pada hari ini menunjukkan bahwa anggaran investasi akan naik pesat di kuartal kali ini."

Kenaikan pesanan mesin menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan sedang mengekspektasikan adanya peningkatan dalam permintaan, setelah "nina-bobo" yang cukup panjang selama kuartal bulan Desember, khususnya ketika perekonomian terkontraksi 0.3 persen karena kemerosotan tajam dalam konsumsi swasta.

Terkait dengan kebijakan moneter Jepang, Thielant menambahkan bahwa mengingat reaksi pasar yang mengecewakan terhadap suku bunga negatif yang baru diperkenalkan oleh BoJ bulan Januari lalu, dengan data ini BoJ akan tetap bisa bekerja dengan percaya diri atau setidaknya mengembalikan kepercayaan dirinya dalam waktu dekat.

Merespon laporan ini, USD/JPY masih berada pada level tinggi 113.80 yang sempat tercapai pada tanggal 3 Maret. Pada tanggal 10 Maret lalu, USD/JPY jeblok menuju posisi 112.84 setelah kebijakan ECB yang memotong kembali suku bunganya dan menggilas Dolar AS.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE