Menu

Kepercayaan Konsumen AS Turun, Dolar Tak Terpengaruh

Pandawa

Kepercayaan Konsumen AS turun karena meredupnya optimisme konsumen terhadap prospek ekonomi jangka pendek.Menyusul berita ini, Dolar malah cenderung menguat.

Tingkat kepercayaan konsumen AS tercatat turun di bulan Juni, berbanding terbalik dengan revisi naik untuk periode sebelumnya. Meski terlihat merosot, indeks yang juga dikenal dengan CB Consumer Confidence itu masih stabil di level tinggi, terutama jika dibandingkan dengan rilis data secara tear-over-year (YoY). Pergerakan Dolar AS di sesi New York malam ini tidak terpengaruh oleh memburuknya Consumer Confidence AS Juni 2018. Mata uang tersebut justru cenderung menguat terhadap major currencies lain.

 

 

Conference Board Inc pada hari Selasa (26/Juni) merilis data Indeks Kepercayaan Konsumen AS bulan Juni yang melemah ke angka 126.4, lebih rendah dari hasil bulan Mei, sekaligus berada di bawah ekspektasi ekonom yang memperkirakan penurunan ke 127.6. Di sisi lain, tingkat kepercayaan konsumen Negeri Paman Sam untuk bulan Mei justru direvisi naik dari 128.0 menjadi 128.8. Data tersebut berasal dari hasil survei yang dilakukan lembaga Conference Board terhadap konsumen rumah tangga AS sebagai responden.

"Kepercayaan Konsumen AS menurun di bulan Juni, setelah membaik pada periode Mei. Meski mengalami sedikit penurunan, indeks penilaian terhadap kondisi saat ini relatif tidak banyak berubah, sehingga menunjukkan pertumbuhan ekonomi tetap kuat. Di sisi lain, ekspektasi jangka pendek tetap tinggi jika mengacu pada tren YoY. Adanya penurunan kali ini disebabkan oleh konsumen yang kurang optimis, karena melihat ekonomi tidak akan mendapat momentum dalam beberapa bulan ke depan," ucap Lynn Franco, Direktur Indikator Ekonomi di The Conference Board.

 

Optimisme Jangka Pendek Konsumen AS Menurun

Ketika ditanya mengenai kondisi saat ini (current conditions), secara garis besar, responden berpendapat tidak banyak perubahan di bulan Juni. Persentase konsumen yang menyatakan kondisi bisnis "baik" menurun dari 38.6 persen menjadi 36.0 persen, sedangkan mereka yang mengatakan kondisi bisnis "buruk" juga mencatatkan penurunan dari 12.6 persen menjadi 11.7 persen.

Penilaian konsumen AS terhadap kondisi pasar tenaga kerja dilaporkan beragam, dengan persentase responden yang mengklaim pekerjaan "melimpah" berkurang dari 42.1 persen menjadi 40.0 persen. Namun mereka yang menyatakan pekerjaan "sulit didapatkan" juga mengalami penurunan dari 15.6 persen menjadi 14.9 persen.

Faktor utama yang menyebabkan rilis data Kepercayaan Konsumen AS turun adalah penilaian optimisme konsumen terhadap prospek ekonomi jangka pendek. Persentase konsumen yang memperkirakan kondisi bisnis akan meningkat dalam enam bulan ke depan turun dari 23.3 persen menjadi 21.4 persen. Sementara itu, mereka yang mengekspektasikan kondisi ekonomi akan memburuk mengalami kenaikan dari 7.8 persen menjadi 9.8 persen.

 

Dolar AS Malah Menguat

Meski rilis tingkat kepercayaan Konsumen AS cukup mengecewakan, hal itu ternyata tidak banyak berpengaruh terhadap pergerakan Greenback pada malam ini. Secara garis besar, Dolar AS malah menguat terhadap mata uang mayor lainnya (termasuk Euro dan Sterling), tercermin dari Indeks Dolar (DXY) yang menguat 0.3 persen ke level 94.56. Pada pukul 22:16 WIB, Greenback juga terpantau meninggi terhadap mata uang safe haven seperti Yen dan Franc Swiss.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE