Menu

Keputusan May Dorong Sterling Ke Level Tertinggi 6 Bulan

A Muttaqiena

Pasangan mata uang GBP/USD mencatat kinerja terbaik berkat munculnya kemungkinan akan ditundanya rencana Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit).

Pasangan mata uang GBP/USD mencatat kinerja terbaik pada awal sesi Eropa hari ini (27/Februari) dibandingkan major pairs lainnya, berkat munculnya kemungkinan akan ditundanya rencana Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit). Saat berita ditulis, Poundsterling telah menguat 0.16 persen ke kisaran 1.3273 terhadap Dolar AS; dekat level tertinggi yang terakhir kali dicapai pada bulan September 2018. Sementara itu, EUR/GBP melandai 0.18 persen ke level 0.8578, dan GBP/JPY naik 0.1 persen ke level 146.65.

Sebelumnya, beberapa mosi yang diajukan anggota Parlemen untuk mendapatkan hak menunda Brexit telah berulangkali dijegal oleh para pendukung PM May. Namun, pada hari Selasa (26/Februari), PM Theresa May menawarkan pada anggota Parlemen untuk melakukan voting guna menentukan nasib Brexit dalam dua minggu ke depan.

Pada tanggal 13 Maret 2019, PM May akan kembali mengajukan draft revisi kesepakatan Brexit yang diperolehnya dalam perundingan dengan Uni Eropa untuk diratifikasi Parlemen. Apabila mayoritas anggota tetap menolak untuk meratifikasi kesepakatan tersebut, maka May berjanji akan memberikan peluang bagi anggota parlemen untuk langsung memilih antara menunda Brexit (memperpanjang proses Article 50) atau melaksanakan Brexit tanpa kesepakatan apapun (No-Deal Brexit).

No-Deal Brexit merupakan skenario terburuk bagi perekonomian Inggris, sehingga diproyeksikan takkan dipilih oleh mayoritas anggota Parlemen Inggris. Oleh karena itu, pelaku pasar menyimpulkan keputusan terbaru PM May ini sebagai kemungkinan akan ditundanya Brexit. Hal itu positif bagi Poundsterling karena diharapkan dapat memberikan waktu lebih lama bagi Inggris dan Uni Eropa, untuk mengeksplorasi berbagai alternatif guna menyelesaikan masalah perbatasan Irlandia.

Rai Bipan dari CIBC Capital Markets mengungkapkan, draft revisi kesepakatan PM May hanya punya kemungkinan 0-5% saja untuk lolos di Parlemen Inggris, sedangkan probabilitas lolosnya opsi "No-Deal Brexit" adalah nol persen. "Kami menilai secara keseluruhan hanya ada kemungkinan 10-15% akan terjadinya Hard Brexit," katanya dalam sebuah catatan bagi klien, "Oleh karena itu, investor harus bersiap-siap menghadapi perpanjangan (proses Article 50) hingga akhir Juni. Hal ini membuka kemungkinan kenaikan jangka pendek bagi GBP, dikarenakan betapa rendahnya hedging atas posisi-posisi bearish GBP."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE