Menu

Kinerja Industri Manufaktur AS Terkoreksi, Euro Enggan Terbang

Kukuh Raharjo

Melorotnya kinerja industri manufaktur AS meminggirkan hitungan para ekonom malam ini. Belum adanya jaminan roda bisnis dunia berputar kencang, memberi efek negatif bagi sisi manufaktur di AS.

Melorotnya kinerja industri manufaktur AS meminggirkan hitungan para ekonom malam ini. Belum adanya jaminan roda bisnis dunia berputar kencang, memberi efek negatif bagi sisi manufaktur di AS. Sementara itu dari Benua Biru walaupun gairah positif muncul dari dalam kawasan, namun Euro belum juga cukup bertenaga untuk terus merangkak naik.


Pasar Mencoba Pulih

Negara adidaya AS ternyata masih mempunyai keunggulan dari kekuatan manufaktur, hal ini terbukti dari hasil survei di sektor tersebut masih terus mendapat perhatian dan berpotensi menggerakkan pasar. Secara faktual dilihat selama sepanjang semester pertama tahun ini, kinerja industri manufaktur AS masih bergerak dalam tren menurun, jika dilihat dari survei yang dilakukan oleh Markit.

Tak berbeda dengan Markit, ISM, sebuah lembaga independen yang juga melakukan survei atas sikap para manajer dalam mengelola pembelanjaan, pun kali ini kembali menorehkan hasil yang lebih rendah dari survei terakhir mereka. Jadi sekarang tidak hanya satu, tapi kesemuanya dari dua lembaga independen yang menghitung kinerja sektor manufaktur sedaratan AS, memberikan rapor merah. Dari ISM memberikan gambaran koreksi untuk bulan Juli kemarin menjadi 52.6. Padahal di momentum sebelumnya sudah sempat mendaki hingga 53.2.

Dengan keterlibatan sekitar sembilan persen jumlah tenaga kerja di seluruh AS, maka industri ini jelas menjadi tolok ukur yang cukup berarti bagi pergerakan roda bisnis. Sekarang dengan terpaparnya kondisi terbaru tersebut, maka menjadi suatu keharusan bagi para pemangku kebijakan mulai mewaspadai kemerosotan tersebut.

Sejumlah manajer masih senada berpendapat bahwa para pemain di industri ini masih terkena imbas gejolak perlambatan ekonomi global. Selama ini sepertinya penguatan dolar AS masih menyisakan efek negatifnya dan menjadi penghalang pertumbuhan sektor rancang bangun. Begitu juga dengan perlambatan perekonomian Tiongkok pun tak kalah telak menghantam sektor yang pernah menjadi andalan Negeri Paman Sam ini.


Euro Menunggu Energi

Dengan munculnya sentimen positif dari dalam kawasan saja ternyata tak juga cukup membuat pasar terus mendorong Euro. Para pecinta Euro sepertinya kehabisan tenaga untuk terus rally dan memutuskan untuk mundur berbalik arah. Semangat untuk tetap menjaga Euro tetap dalam tren rally selama beberapa hari ini, harus kendor kembali. Pada awal hari tercatat Euro sudah terlihat bertengger pada level 1.1170 an. Setelah gagal mencoba menembus level penting 1.1200, EUR/USD kembali terpelintir hingga menjebol angka 1.1160 an.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE