Menu

Kiwi Coba Menguat Jelang Rilis Data Inflasi

Pandawa

Penguatan terbatas Kiwi terjadi menjelang rilis data Inflasi kuartal kedua besok. Investor ingin melihat harga konsumen terkini untuk mengantisipasi kebijakan suku bunga RBNZ.

Dolar Selandia Baru (Kiwi) terpantau mencoba menguat versus Dolar AS pada sesi perdagangan Senin pagi ini (16/7), setelah mencatatkan pelemahan cukup dalam sepanjang pekan lalu. Penguatan terbatas Kiwi terjadi menjelang rilis data Inflasi kuartal kedua besok, karena Investor ingin melihat apakah trenn harga masih sesuai bagi bank sentral untuk menjaga suku bunga tetap rendah.

 

Pada saat berita ini ditulis, NZD/USD diperdagangkan pada kisaran 0.6775 – 0.6785, atau berusaha menjauhi level Low harian 0.6760 yang tersentuh saat pembukaan pasar Sidney pada pukul 4:00 WIB tadi.

Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) memperkirakan kenaikan laju inflasi konsumen kuartal kedua akan mencapai 0.5 persen, sedangkan untuk peningkatan inflasi tahunan adalah sebesar 1.5 persen, atau masih di bawah target 2 persen. Namun, tekanan harga konsumen yang cenderung lunak selama kuartal pertama lalu membuat bank sentral berhati hati dan mengambil kebijakan moneter "netral".

"Kiwi terus berjuang karena data ekonomi domestik yang tidak kunjung membaik, dan ketidakpastian perdagangan global (perang dagang AS-China) yang membawa dampak bagi mata uang komoditas seperti Kiwi," ucap Miles Workman, ekonom di ANZ Bank.

Workman menambahkan bahwa Rilis data CPI Selandia Baru besok (17/Jul) akan menjadi kunci pergerakan Kiwi; apakah akan melanjutkan pelemahannya terhadap Dolar AS atau justru bisa menghapus kemerosotan yang diderita pekan lalu.

 

Kiwi Juga Nantikan Rilis GDP China

Hari ini, Investor tengah menanti rilis Indeks Jasa (PSI) untuk bulan Juni yang bisa memberikan gambaran terkait laju ekonomi domestik. Selain itu, peristiwa penting dari kawasan Asia seperti rilis Produk Domestik China kuartal kedua turut menyita perhatian pasar.

Perlu diketahui, GDP China kuartal kedua diperkirakan akan melambat menjadi 6.7 persen, dari rilis sebelumnya yang sebesar 6.8 persen. China yang merupakan negara tujuan ekspor terbesar Selandian Baru juga akan menerbitkan data Penjualan Ritel dan Produksi Industri. Keduanya diprediksi akan ikut memberikan pengaruh signifikan pada pergerakan Kiwi hari ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE