Menu

Klaim Pengangguran AS Mengecewakan, Dolar Melemah

Pandawa

Dolar AS melemah, terbebani oleh rilis data Jobless Claims yang lebih tinggi dari ekspektasi. Klaim pengangguran mingguan dilaporkan bertambah 793,000.

Seputarforex - Dolar AS melemah hingga sesi perdagangan Asia pagi ini (12/Februari) setelah ditekan oleh rilis data klaim pengangguran yang lebih buruk dari ekspektasi. Pada saat berita ini diturunkan, Indeks DXY yang mengukur kekuatan Dolar terhadap 6 mata uang mayor diperdagangkan di kisaran 90.408.

Data Jobless Claims AS terbaru yang dirilis tadi malam mencatat bahwa pengajuan tunjangan pengangguran mencapai 793,000, lebih buruk dari perkiraan ekonom di 757,000. "Laju perbaikan pasar tenaga kerja AS saat ini seolah membenarkan bias dovish The Fed yang membuat Dolar AS rentan terhadap potensi pelemahan jangka pendek," kata Joe Manimbo, analis market Western Union Business Solutions di Washington saat menanggapi rilis data klaim pengangguran AS.

Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell memang menegaskan bahwa kerangka kebijakan baru bank sentral dapat mengakomodasi inflasi tahunan di atas 2 persen. Itu artinya, The Fed mungkin tetap akan mempertahankan kebijakan moneter longgar bahkan setelah tingkat inflasi berada di atas 2 persen (Baca juga: Powell The Fed Tegaskan Pentingnya Kebijakan Moneter Akomodatif).

Beberapa analis mencatat bahwa Dolar baru-baru ini menjadi lebih sensitif terhadap ekspektasi suku bunga. Selama setahun terakhir, selera risiko menentukan arah Dolar yang diminati sebagai safe haven saat ada tekanan politik dan keuangan. "Ada alasan bagus untuk pemikiran ini, karena pernyataan Fed setidaknya lebih positif daripada beberapa bulan lalu. Selain itu, ini bisa menjadi tanda peringatan dini bahwa trend penurunan Dolar AS mungkin akan mulai berakhir," kata HSBC.

Ron Simpson dari Action Economics pun berpendapat bahwa Dolar AS masih akan berperforma lebih kuat terhadap rival-rivalnya, terutama Euro. "Di tengah pelemahan Dolar AS dalam beberapa hari terakhir, kami memperkirakan Dolar AS berpotensi menguat terhadap mata uang Euro karena prospek pemulihan ekonomi Eropa sangat suram saat ini," ujar Simpson.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE