Menu

Klaim Pengangguran AS Naik, Dolar Tergelincir

Nadia Sabila

Klaim Pengangguran AS untuk pekan lalu tercatat lebih buruk dari ekspektasi pasar. Hal ini membuat pemulihan ekonomi AS kembali disangsikan.

Seputarforex - Setelah naik tiga hari berturut-turut, Dolar AS tergelincir karena rilis data Klaim Pengangguran mingguan AS. Permohonan tunjangan pengangguran yang lebih banyak daripada ekspektasi membuat pasar kembali mempertanyakan pemulihan ekonomi Amerika Serikat. Saat berita ini ditulis pada Kamis (18/Februari) malam, Indeks Dolar AS (DXY) turun 0.29 persen ke 90.68.

"Tepat sekitar pukul dua dini hari (waktu AS), Dolar terjual dimana-mana," kata Erik Bregar, analis Exchange Bank of Canada di Toronto. "Hal itu adalah pertanda awal pelemahan lebih jauh yang kita saksikan hari ini."

Kenaikan jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran di AS rupanya sedikit menggoyahkan optimisme pasar akan pemulihan ekonomi negara tersebut, meskipun data-data lain di awal pekan ini terbilang meyakinkan.

Klaim Pengangguran (Jobless Claims) untuk pekan yang berakhir tanggal 13 Februari mencatat 861,000 permohonan, naik dari pekan sebelumnya dan lebih banyak dari ekspektasi 765,000.

Menurut Erik Bregar, kenaikan klaim pengangguran yang dilaporkan hari ini menciptakan sedikit tekanan bagi Dolar AS. Akan tetapi, analis tersebut memperkirakan bahwa besok pasar akan segera melupakannya dan fokus pada hal lain.

 

Dolar Juga Terpengaruh Kebijakan The Fed

Rilis data klaim pengangguran ini terjadi setelah rilis notulen rapat The Fed dini hari tadi. Bank sentral AS tersebut tetap optimistis terhadap prospek pemulihan ekonomi AS tahun 2021. Namun, mereka tetap akan membiarkan perekonomian tumbuh dengan laju inflasi melebihi target untuk beberapa waktu sebelum mulai menaikkan suku bunga. Sikap dovish The Fed ini melemahkan Dolar AS.

“Seperti yang telah kita lihat selama beberapa pekan terakhir, Dolar telah menjadi semakin siklikal karena sekarang ada kaitannya dengan rencana The Fed dan perkiraan tapering. Mungkin juga, dengan volatilitas indeks yang umumnya rendah, kita memiliki lebih banyak ruang untuk fokus pada perbedaan dan korelasi lintas aset yang telah turun,” kata Mikael Milhøj, analis senior Danske Bank.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE