Menu

Klaim Pengangguran AS Turun, Dolar AS Naik

Nadia Sabila

Laporan Klaim Pengangguran mingguan AS pada hari Kamis (16/April) malam ini mulai menunjukkan penurunan. Dolar AS pun menguat.

Seputarforex.com - Departemen Ketenagakerjaan AS mencatat, masih ada 5.245 juta orang yang mengajukan tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir tanggal 11 April. Namun, angka tersebut sudah berkurang dibandingkan data minggu sebelumnya yang sebesar 6.615 juta (direvisi turun dari 6.660 juta). Selain itu, klaim pengangguran minggu ini juga lebih baik daripada ekspektasi klaim sebanyak 5.350 juta.

Departemen Ketenagakerjaan mengatakan, total kenaikan klaim pengangguran (Jobless Claims) AS telah mencapai lebih dari 22 juta sejak tanggl 21 Maret lalu. Kondisi tersebut masih berhubungan dengan dampak penyebaran virus Corona.

 

Sudah Lewati Klimaks Atau Bisa Naik Lagi?

Para ekonom memiliki dua pandangan berbeda terhadap data klaim pengangguran AS. Sebagian mengasumsi bahwa penurunan dalam dua pekan berturut-turut ini menandakan bahwa puncak krisis sudah terlewati, yakni ketika kenaikan mencapai 6.867 juta pada 28 Maret lalu. Di sisi lain, sebagian ekonom lainnya skeptis data tersebut belum lengkap. Pasalnya, ada kemungkinan jika Departemen Ketenagakerjaan di beberapa negara bagian AS masih kewalahan memproses banjir permohonan tunjangan.

"Kami mengekpektasikan klaim masih bisa naik dalam beberapa bulan ke depan, mengingat beberapa negara bagian masih memiliki tumpukan data yang belum diolah dan akan lebih banyak lagi perusahaan yang memberhentikan karyawannya sebagai tanggapan atas shutdown," kata Joseph Briggs, analis Goldman Sachs yang termasuk dalam ekonom berpandangan skeptis.

"Termasuk pekan ini, kami memproyeksikan akan ada tambahan 20 juta Klaim Pengangguran lagi hingga akhir Mei 2020, setelah itu kami memperkirakan klaim baru akan turun ke level yang konsisten dengan resesi sebelumnya."

 

Dolar AS Menguat Pasca Data Klaim Pengangguran

Dolar AS menanggapi laporan klaim pengangguran malam ini dengan kenaikan. Indeks Dolar AS (DXY) naik 0.54 persen dan kembali menembus level 100.10, tertinggi sejak tanggal 9 April. Selain karena rilis Jobless Claims, penguatan Dolar AS masih dilatarbelakangi oleh permintaan safe haven akibat ketidakpastian ekonomi saat dan pasca pandemi.

Meskipun stabilnya harga minyak sedikit membantu menjinakkan bullish Dolar, tetapi Outlook data ekonomi masih suram. Oleh sebab itu, prospek penguatan Dolar AS dalam jangka pendek masih cukup besar.

"Dalam jangka pendek, Dolar AS diekspektasikan masih menguat karena statusnya sebagai safe haven dalam situasi ekonomi global yang tak pasti," kata Andrew Wilson, analis Goldman Sachs Asset Management. "Namun untuk jangka menengah, kami ekspektasikan Dolar AS melemah seiring dengan pulihnya ekonomi," tambah Wilson.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE