Menu

KLBF: Tebar Dividen 44 Persen Dari Laba Bersih

Utari

PT Kalbe Farma Tbk berencana akan menebar dividen tunai sebesar Rp 19 per saham atau dengan total dana senilai Rp 891 miliar sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan taggal 31 Mei 2016. Pembagian dana itu setara dengan rasio pembagian dividen sebesar 44 persen dari pencapaian laba bersih tahun buku 2015.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berencana akan menebar dividen tunai sebesar Rp 19 per saham atau dengan total dana senilai Rp 891 miliar sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan taggal 31 Mei 2016.

 

 

Pembagian dana itu setara dengan rasio pembagian dividen sebesar 44 persen dari pencapaian laba bersih tahun buku 2015. Dividen akan segera dibagikan dalam kurun watu selambat-lambatnya 30 hari setelah pengumuman hasil RUPST sesuai dengan peraturan pasar modal saat ini.

Direktur dan Sekertaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius menuturkan, langkan perseroan untuk membagi-bagikan dividen adalah sebagai komitmen perseroan dalam memberikan imbal hasil optimal pada pemegang saham perusahaan KBLF. Dia juga menambhakan, untuk kedepannya, perseroan akan berusaha mempertahakan kebijakan pembagian dividen di kisaran 40-50 persen dari laba bersih dengan mempertimbangkan perencanaan dalam pengembangan perseroan serta kondisi keuangannya.

Gunakan Dana Belanja Modal Secara Efektif

Meskipun emiten berkode KBLF masih saja dihadapkan dengan kondisi perekonomian cukup sulit, pihak perseroan tetap merasa optimis untuk bisa meningkatkan kinerjanya. Hal tesebut dibuktikan dengan realisasi belanja modal KLBF yaitu sebesar Rp 250 miliar dari total capital expenditure (capex) tahun ini hingga Rp
1.5 triliun.

Vidjongtius menjelaskan, dana belanja modal tersebut dimanfaatkan perusahaan untuk menyelesaikan program pembangunan pabrik milik KBLF. Setelah proyek tersebut selesai dan mulai beroperasi pada tahun 2018, segala bentuk keperluan akan pemenuhan persyaratan cara membuat obat dengan baik akan tercapai.

Disamping itu, perseroan nantinya akan menambah 15 jenis produk baru termasuk diantaranya adalah obat generik. Penambahan produksi tersebut dilakukan karena adanya penambahan kapasitas produksi untuk obat resep. Selanjutnya, Vidjongtius mengatakan bahwa perusahaan juga akan menganggarkan dana belanja modal sebagai upaya untuk menaikkan kapasitas pada berbagai segmen lain.

 

 


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE