Menu

Konflik Dagang AS Bisa Berdampak Positif Bagi Harga Bitcoin

Yodik Prastya

Dengan situasi perdagangan dunia yang semakin bergejolak, sebagian pengamat yakin jika Bitcoin bisa menjadi asset safe haven pilihan.

Kisruh penerapan tarif impor yang terjadi antara AS versus China membuat pasar global semakin mengkhawatirkan. Belum lagi, hubungan dagang AS dengan Uni Eropa juga semakin mengkhawatirkan. Gencatan senjata antara AS-China memang telah terjadi Sabtu (29/Juli) lalu di KTT G20 Osaka, Jepang. Namun, "sentimen damai" tersebut semakin memudar seiring dengan meningkatnya proyeksi para analis mengenai kemungkinan eskalasi konflik lebih lanjut.

Perlu diketahui, AS sebelumnya juga pernah mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan China pasca KTT G20 Argentina. Namun tak lama kemudian, AS mundur dan menamparkan tarif ke barang-barang China senilai $250 miliar. Masalah konflik dagang semakin diperkeruh dengan kabar bahwa AS akan membebankan tarif impor untuk produk-produk Uni Eropa (UE) seperti wiski dan keju. Tindakan ini dilakukan sebagai balasan AS atas dugaan kecurangan UE terkait subsidi jangka panjang untuk pesawat terbang.

Lebih lanjut, Trump terus mendesak The Fed untuk mengambil sikap dovish untuk menurunkan nilai mata uang Dolar. Trump bermaksud untuk menyeimbangkan nilai mata uang AS agar produk-produknya bisa terus bersaing dengan China dan Uni Eropa. Menurut pemerintahan Trump, kebijakan moneter yang dikeluarkan China dan Uni Eropa yang memang lebih dovish daripada The Fed merupakan upaya untuk melemahkan dominasi AS.

 

Bitcoin Bisa Jadi Safe Haven Baru

Terkait gejolak perdagangan global yang kebanyakan dipicu oleh ulah Trump, Jameson Lopp dari Casa menyatakan bahwa konflik antara ekonomi-ekonomi terbesar dunia pada akhirnya akan memberikan efek positif untuk BTC. Ia mengatakan:

"Ada perspektif bahwa Bitcoin akan menjadi salah satu cadangan mata uang global. Masyarakat akan sadar dengan sistem lain (tradisional) yang pasti gagal karena faktor kesalahan manusia."

Dengan bank sentral negara-negara maju yang saat ini diproyeksikan untuk mengambil sikap dovish di tengah kekhawatiran terhadap risiko perang dagang dan perlambatan ekonomi global, maka pasar kemungkinan akan dibanjiri dengan uang fiat ataupun asset konvensional lainnya. Dalam kondisi seperti ini, maka mata uang kripto seperti Bitcoin yang pasokannya semakin menipis dari waktu ke waktu tentu memiliki daya tarik lebih tinggi.

David Mercer dari bursa LMAX menuturkan, "Bitcoin seperti emas digital, (bisa) menjadi alternatif untuk safe haven tradisional seperti emas, Yen Jepang, dan Franc Swiss... Reli Bitcoin (belakangan ini) juga bertepatan dengan lonjakan harga asset safe haven klasik. Itu adalah tanda bahwa Bitcoin telah mendapatkan tempat di antara asset yang aman."


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE