Menu

Konstruksi Rumah Baru AS Bulan November Tergelincir, Greenback Terkoreksi

Pandawa

Housing Starts negeri Paman Sam turun sebanyak 18.7 persen selama November menjadi 1.09 juta unit atau berada di bawah estimasi 1.23 juta.

Departemen Perdagangan Amerika Serikat pada hari Jumat (16/12) pagi waktu setempat telah merilis data mengenai jumlah kontruksi rumah baru atau Housing Starts untuk bulan November yang tergelincir cukup dalam setelah sempat melonjak ke level tinggi 9 tahun pada Oktober lalu.

Housing Starts negeri Paman Sam turun sebanyak 18.7 persen selama November menjadi 1.09 juta unit atau berada di bawah estimasi 1.23 juta yang merupakan proyeksi ekonom dalam jajak pendapat Bloomberg. Sedangkan pada bulan Oktober lalu, jumlah konstruksi rumah baru melonjak hingga menyentuh jumlah 1.34 juta unit.

Meskipun mengalami penurunan, namun pembangunan rumah untuk wilayah Amerika Serikat sepanjang kuartal terakhir masih lebih cepat bila dibandingkan rata-rata pada periode kuartal sebelumnya, di tengah tantangan berupa kenaikan suku bunga KPR serta terbatasnya jumlah tenaga terampil dalam bidang konstruksi.

Sementara itu, dirilis pula jumlah ijin pendirian bangunan (Building Permits) yang turun 4.7 persen pada periode November menjadi 1.2 juta, di bawah estimasi 1.24 juta dan angka periode Oktober lalu pada 1.26 juta. Baik Housing Starts maupun Building Permits, keduanya merupakan leading indicator fundamental yang bisa memproyeksikan outlook sektor konstruksi dan properti AS ke depannya, sehingga penting diketahui oleh Investor.

 

Greenback Alami Profit Taking Pasca Rally

Dollar AS atau Greenback sepanjang hari Jumat ini tidak banyak bergerak setelah rally kencang pasca keputusan FOMC menaikan suku bunga acuan tanggal 14 Desember lalu. Pada pukul 21:15 WIB, pergerakan Greenback cenderung sedikit melemah terhadap sebagian besar major currency. Hal tersebut lebih disebabkan karena pelaku pasar melakukan aksi profit-taking, terlebih minim-nya rilis data ekonomi akhir pekan ini.

Pair EUR/USD berada pada level 1.0422, setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah 1.0366 yang belum pernah dicapai sebelumnya. Hal senada juga terlihat pada GBP/USD, dimana saat ini diperdagangkan pada level 1.2421; meski kemarin sempat menyentuh level 1.2375. Perbedaan kebijakan antara BoE dan Federal Reserve menjadi ancaman serius bagi Sterling di mana trend bearish masih dominan dalam jangka panjang.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE