Menu

Kudlow: Ekonomi AS Tak Membutuhkan Lebih Banyak Stimulus

Pandawa

Larry Kudlow menegaskan bahwa paket stimulus yang lebih tertarget dinilai lebih efektif dalam mendorong pemulihan ekonomi AS dari dampak pandemi.

Seputarforex - Penasehat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan bahwa pemulihan ekonomi dari COVID-19 tidak selalu membutuhkan stimulus fiskal tambahan. "Menurut saya, pemulihan ekonomi secara cepat (V-shaped recovery) tidak bergantung pada paket stimulus secara luas, tetapi saya pikir paket yang tertarget akan lebih membantu. Meskipun perekonomian membaik secara bertahap, namun perlu bantuan pada beberapa sektor utama," kata Kudlow.

Saran Kudlow ini bertolang belakang dari pernyataan yang dibuat oleh Ketua Fed Jerome Powell dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin beberapa jam sebelumnya. Baik Powell maupun Mnuchin sepakat bahwa stimulus tambahan mungkin diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Sebagai solusi, Kudlow menegaskan bahwa Gedung Putih telah berjuang selama berminggu-minggu untuk mengucurkan lebih banyak pendanaan pada sekolah dan Paycheck Protection Program (PPP), sebuah fasilitas di bawah Undang-Undang yang memberikan pinjaman kepada usaha kecil. Ia mengakui bahwa perekonomian AS sedang berusaha bangkit dari resesi yang terjadi pada kuartal kedua, meski masih terdapat beberapa sektor industri yang hingga kini belum pulih.

"Kami ingin memperluas bantuan secara tertarget khususnya terhadap rencana PPP kepada usaha kecil. Maksudnya kami memiliki dana lebih dari $100 miliar yang dapat digunakan untuk merealisasikan rencana itu. Saya pikir rencana ini sangat efektif dan berdampak positif terhadap pertumbuhan lapangan pekerjaan baru," ungkap Kudlow.

Namun, belum ada kesepakatan dengan pihak lain terkait gagasan tersebut. Stimulus tambahan masih menjadi persoalan yang belum juga menemui jalan keluar hingga kini.

 

Dolar AS Melejit Lawan Mata Uang Mayor

Perkara stimulus pemerintah AS yang masih diselimuti ketidakpastian menjelang pemilihan Presiden mendorong Dolar AS menguat signifikan. Indeks DXY berada di kisaran 94.14, menguat 0.14 persen secara harian, sekaligus bertengger kokoh di level tertinggi sejak akhir Juli.

Dolar AS juga terangkat oleh komentar petinggi The Fed, Charles Evans, yang sedikit menyinggung prospek kenaikan suku bunga dalam pernyataan terbarunya tadi malam.

"Yang kami dengar dari the Fed selama berbulan-bulan terakhir adalah suku bunga rendah dalam waktu lama… Tiba-tiba Evans datang dan mengesampingkan narasi itu sehingga pasar menjadi sedikit lebih optimis," kata Erik Nelson, ahli strategi makro Wells Fargo Securities di New York.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE