Menu

Kuroda BOJ: Stimulus Masif Masih Diperlukan Demi Stabilitas Finansial

N Sabila

Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ), Haruhiko Kuroda, pada Senin (29/09) ini mengatakan bahwa kebijakan moneter BOJ telah memberikan dampak yang substansial, tak hanya pada harga-harga tetapi juga pada stabilitas sistem finansial. Bisa dilihat dari pengaruhnya pada beragam harga-harga aset.

Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ), Haruhiko Kuroda, pada Senin (29/09) ini mengatakan bahwa kebijakan moneter BOJ telah memberikan dampak yang substansial, tak hanya pada harga-harga tetapi juga pada stabilitas sistem finansial. Bisa dilihat dari pengaruhnya pada beragam harga-harga aset.


"Investasi aset-aset berisiko tinggi seprti obligasi berimbal hasil tinggi serta obligasi dan saham negara berkembang telah berekspansi secara sesuai, di tengah kemerosotan volatilitas suku bunga, harga saham, dan nilai tukar mata uang seiring dengan para investor yang tengah mencari imbal hasil." tutur Kuroda dalam pidatonya kepada Asosiasi Bankir Internasional di Jepang.

Rentetan gelembung aset Jepang yang terjadi pada tahun 1990 merupakan bukti bahwa sebuah penurunan ekonomi dan masalah dalam sektor perbankan dapat saling berdampak satu sama lain sehingga menciptakan ketidakseimbangan yang subtansial dalam perekonomian, tambah Kuroda.

"Dalam hal apapun, bank sentral tak bisa mengabaikan stabilitas sistem finansial," katanya.

Intisari dari pidato Kuroda tersebut antara lain adalah penekanan akan risiko stabilitas finansial, sehingga stimulus masif dari BOJ harus diteruskan untuk mencapai target inflasi 2%.

Bersama dengan pidato Kuroda tersebut, USD/JPY mencapai 109.75 pada awal pembukaan sesi Eropa. Level tertinggi sejak bulan Agustus 2008, naik dari 0.36% dari sebelumnya di 109.65. Permintaan akan Dolar AS sendiri masih cukup tinggi pasca pengumuman GDP AS akhir pekan lalu.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE