Menu

Kuroda Dan Aso Teken Paket Stimulus, USD/JPY Tembus 101

N Sabila

Yen Jepang melonjak ke level tinggi tiga pekan setelah kabinet pemerintah Jepang menyetujui paket stimulus 28 Triliun Yen atau setara dengan 266 miliar Dolar AS setelah pertemuan luar biasa yang melibatkan Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ), Haruhiko Kuroda, dengan Menteri Keuangan, Taro Aso, pada Selasa (02/Agustus) sore ini.

Yen Jepang melonjak ke level tinggi tiga pekan setelah kabinet pemerintah Jepang menyetujui paket stimulus fiskal 28 Triliun Yen atau setara dengan 266 miliar Dolar AS setelah pertemuan luar biasa yang melibatkan Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ), Haruhiko Kuroda, dengan Menteri Keuangan, Taro Aso, pada Selasa (02/Agustus) sore ini.

Yen menumbangkan Dolar AS hingga 1 persen, dengan USD/JPY yang bergerak menuju angka 101.6, level yang belum pernah terlihat lagi sejak tanggal 11 Juli setelah penguatan besar-besaran Yen Jepang pasca referendum Inggris.


Selesaikan Dulu Review Kebijakan BoJ

Berbicara di hadapan pers setelah pertemuannya dengan Menteri Keuangan Jepang di Tokyo, Kuroda mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan tak akan melemahkan kembali rekor stimulus moneter mereka sebelum menyelesaikan review kebijakan.

Gubernur BoJ tersebut menegaskan, penilaian komprehensif dari bank sentral terhadap kebijakan itu akan diselesaikan pada rapat BoJ selanjutnya, tepatnya pada tanggal 20-21 September, dengan tujuan untuk membantu mencapai target inflasi 2 persen BoJ secepatnya. Meski demikian, dalam pertemuan sore ini, Kuroda menolak memberikan komentar untuk pergerakan pasar harian termasuk mata uang dan obligasi.

Kondisi menguatnya mata uang Jepang ini juga dipengaruhi oleh kebijakan moneter Bank Sentral Jepang (BoJ) pekan lalu, yang mengecewakan pasar karena stimulus yang diberikan ternyata lebih rendah daripada perkiraan.

BoJ hanya memutuskan untuk menambah jumlah pembelian ETF menjadi 6 triliun yen dan mempertahankan tingkat suku bunga di kisaran minus 0.1 persen. Dengan demikian, penambahan stimulus BoJ kali ini sedikit berbeda dari ekspektasi pasar yang mengharapkan adanya pemotongan suku bunga lagi semenjak pemotongan suku bunga menjadi negatif pada awal Januari 2016 lalu.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE