Menu

Kurs Rupiah Dibuka Lemah Tapi Berpotensi Menguat

N Sabila

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS secara umum dibuka melemah pada hari Senin (27/Nov) pagi ini walaupun Dolar AS belum kuat. Tapi, masih ada kemungkinan menguat.

Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS secara umum dibuka melemah pada hari Senin (27/Nov) pagi ini walaupun Dolar AS belum begitu kuat menjejak pasca libur panjang Thanksgiving.



Menurut grafik Bloomberg, USD/IDR menempati harga Rp13,519 per USD pada pukul 11:25 WIB. Angka tersebut sedikit menguat dari level Rp13,521 yang tercapai pada pukul 10:45 WIB. Sedangkan menurut Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) tanggal 27 November 2017, nilai tukar Rupiah berada di angka Rp13,511, lebih lemah dibandingkan dengan penutupan akhir pekan di angka Rp13,506. Kendati demikian, Rupiah diproyeksi masih punya potensi untuk melanjutkan keunggulan.


Nantikan Pidato Jerome Powell

Dari segi Amerika Serikat, Dolar AS diperkirakan masih belum banyak mendapat dukungan minggu ini. Fokus pasar masih menuju ke perkembangan reformasi pajak Presiden Donald Trump. Selain itu, untuk pertama kalinya, calon Ketua The Fed 2018, Jerome Powell, dijadwalkan akan menyampaikan pidato Congressional Hearing untuk pertama kalinya di hadapan parlemen.

Gubernur BI, Agus Martowardojo pada minggu lalu menjelaskan, dinamika kurs Rupiah terhadap Dolar dipengaruhi oleh beberapa sentimen, yang salah satunya adalah figur ketua bank sentral AS baru, Jerome Powell. Menurut Agus, gaya Powell tampaknya tak akan jauh berbeda dengan Janet Yellen. Yang terpenting, Powell diharapkan bisa mempertahankan bagusnya komunikasi The Fed seperti yang sudah dilakukan oleh Yellen.

Dari dalam negeri, belum ada sentimen yang dapat memperkuat Rupiah. Menurut analis dari Valbury Asia Futures, Lukman Leong, yang dikutip dari Kontan, penguatan Rupiah dipengaruhi oleh sentimen eksternal. Rupiah mengambil celah dari data-data ekonomi AS yang sebagian besar masih di bawah ekspektasi.

Sedangkan analis dari Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra, menunjukkan optimisme yang lebih besar akan penguatan Rupiah. Pasalnya, perselisihan mengenai rancangan undang-undang Reformasi Pajak antara Senat dan House di Parlemen AS terbilang tajam. Otomatis, implementasi pemotongan pajak dapat tertunda sampai tahun 2019. Oleh sebab itu, nilai tukar Dolar sangat mungkin melemah, dan Rupiah bisa dapat angin segar karenanya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE