Menu

Kurs Rupiah Jatuh Ke Rp13936, Jokowi Tak Khawatir

N Sabila

Rupiah jatuh terhadap Dolar AS, akibat optimisme pelaku pasar akan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang agresif tahun ini.

Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dibuka melemah pada Rabu (02/Mei) pagi ini. Kurs referensi JISDOR menunjukkan nilai USD/IDR di angka Rp13,936, terlemah sejak tanggal 12 April. Angka tersebut semakin menandai pelemahan dalam 2 hari terakhir, mengingat kurs referensi JISDOR masih berada pada nilai Rp13,877 pada tanggal 30 April. Meski demikian, Presiden Jokowi mengaku belum khawatir dengan situasi ini.

 

 

 

Presiden Joko Widodo menilai, fundamental dan indikator ekonomi Indonesia yang masih stabil menjadi dasar bahwa pelemahan kurs Rupiah terhadap Dolar AS tidak perlu dikhawatirkan. Sebagai contoh, Jokowi melihat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan nilai ekspor yang masih berada pada level wajar.

Jokowi menegaskan, pemerintah menyerahkan masalah nilai tukar Rupiah ini sepenuhnya kepada Bank Indonesia, tanpa niat untuk melakukan intervensi meski Rupiah sudah hampir Rp14,000. Menurutnya, pelemahan Rupiah ini murni faktor eksternal, khususnya akibat kenaikan suku bunga AS.

"Ini fenomena pasar global yang semua negara juga mengalami. Semua negara juga sedang bergejolak, kursnya kena dampak dari kebijakan-kebijakan, terutama di kenaikan suku bunga di Amerika Serikat," kata Jokowi yang dikutip dari Kompas tanggal 30 April lalu.

Optimisme pelaku pasar akan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang agresif tahun ini, memang mendongkrak Dolar AS dan menjatuhkan hampir semua mata uang dunia termasuk Rupiah. Menurut grafik USD/IDR Bloomberg, nilai tukar Rupiah kini berada pada angka Rp13,949.


Dolar Didukung Ekspektasi Rate Hike, Rupiah Mengandalkan Inflasi

Dolar AS menguat pesat dalam kurun waktu sepekan terakhir akibat lonjakan yield obligasi pemerintah AS. Namun, kendati yield obligasi tersebut sudah turun dari level tinggi 3%, analis menilai bahwa Dolar AS akan tetap menguat akibat ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed. Kamis dini hari nanti, The Fed akan mengumumkan hasil rapat kebijakan moneternya, dan para pelaku pasar menantikan petunjuk akan kenaikan suku bunga AS.

Faisyal dari Monex Investindo mengatakan kepada Kontan hari ini, bahwa peluang kenaikan suku bunga AS kian terbuka lebar, terdukung oleh data ekonomi AS yang cerah belakangan ini. Dolar AS makin tak punya alasan untuk mundur begitu ketegangan geopolitik di semenanjung Korea mereda.

Ahmad Mikail, Ekonom Samuel Sekuritas, menambahkan bahwa data inflasi Indonesia bulan April yang baru akan diumumkan minggu ini, akan turut mempengaruhi performa Rupiah. Ahmad memprediksi hari ini Rupiah akan melemah dan bergerak antara Rp13,890–Rp 13,930 per dolar AS. Sedangkan Faisyal memperkirakan nilai tukar Rupiah antara Rp13,870–Rp13,950.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE