Menu

Kurs Rupiah Melemah Lagi Pasca Kenaikan Suku Bunga Acuan BI

N Sabila

Kurs Rupiah melemah lagi walaupun kemarin BI telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 4.5 persen kemarin.

Seputarforex.com - Kurs Rupiah melemah kembali terhadap Dolar AS di hari Jumat (18/Mei) siang ini. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR) yang kemarin dinaikkan menjadi 4.5 persen rupanya tak bisa mempertahankan penguatan Rupiah.

 

 

 

Berdasarkan kurs referensi JISDOR, nilai tukar Rupiah hari ini tercatat pada 14,107 dari angka 14,074 kemarin. Sedangkan menurut grafik USD/IDR Bloomberg, Rupiah berada pada level Rp14,143.


Mengapa BI Harus Naikkan Suku Bunga Acuan?

Kendati tak sanggup menguatkan kurs Rupiah dalam jangka panjang, kenaikan suku bunga acuan BI tetap dibutuhkan. Menurut Reny Eka Putri yang merupakan Analis Pasar Uang Bank Mandiri, pelemahan Rupiah bisa makin parah jika suku bunga tak dinaikkan, sebab katalis positif yang mendukung penguatan nilai tukar sangat minim untuk saat ini.

Di samping itu, Reny juga mengatakan bahwa kenaikan BI 7-Day Repo Rate menjadi tindak antisipasi terhadap kenaikan inflasi di bulan puasa hingga menjelang Idul Fitri tahun ini.

 


"Justru kalau BI menunda kenaikan suku bunga acuan, maka tindakan itu akan melawan ekspektasi para pelaku pasar. Tentu hal itu bisa berdampak negatif pada Rupiah," kata Reny seperti yang dikutip oleh Kontan.


 

Potensi tekanan eksternal pun diperkirakan belum akan berakhir dalam waktu dekat. Hingga hari ini, Dolar AS masih menguat karena terdukung oleh kenaikan yield obligasi pemerintah AS. Oleh karenanya, Reny berharap BI dapat menaikkan 7-Day Repo Rate secara gradual sampai 50 basis poin hingga akhir tahun ini.

Analis lain, Lana Soelistianingsih dari Samuel Sekuritas Indonesia, menilai bahwa kenaikan suku bunga acuan BI diperlukan untuk menjaga kepercayaan investor, di samping untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Menurut Lana, apabila kebijakan untuk menaikkan suku bunga ini hanya dilakukan sekali oleh BI, maka jangan berharap investor asing berminat untuk kembali.

Lebih lanjut, Lana mengatakan bahwa BI perlu mencari cara lain untuk mendongkrak fundamental ekonomi Indonesia, karena intervensi Rupiah tak mungkin terus-menerus dilakukan. Salah satu solusinya adalah dengan menekan pengeluaran yang bersifat konsumtif demi menjaga kesehatan neraca perdagangan Indonesia.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD

Hamba Allah

Kenapa Suku Bunga Acuannya dinaikkan ketika Harga Rupiah akan mengalami penurunan? Kenapa tidak di harga Rp 13500 lalu Suku Bungan Acuannya dinaikkan, menghasilkan Harga Rupiah akan meningkat secara pesat ?

N Sabila

Nilai tukar Rupiah belum diprediksikan akan mengalami penurunan dalam waktu dekat. Saat kurs masih di posisi Rp13,500 kondisi fundamental dalam negeri dianggap belum membutuhkan kenaikan suku bunga. Lagipula, kenaikan suku bunga tidak serta merta diputuskan karena pelemahan nilai tukar, begitu pula sebaliknya. Artikel berikut ini dapat dijadikan referensi:
1. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Nilai Mata Uang
2. 6 Faktor Yang Memengaruhi Nilai Mata Uang





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE