Menu

Kurs Rupiah Melemah, Tapi Masih Bisa Menguat Karena 2 Hal Ini

N Sabila

Penguatan Dolar AS saat ini diperkirakan akan bersifat sementara. Selain itu, sentimen dalam negeri juga positif untuk mendukung penguatan Rupiah dari level pembukaan hari ini.

Seputarforex.com - Berdasarkan kurs referensi JISDOR BI Rabu (29/Agustus) pagi ini, nilai tukar Rupiah melemah 9 poin dan menduduki posisi Rp14.563 per USD. Sedangkan di pasar spot, nilai tukar Rupiah ada di Rp14,650 per USD, dari harga penutupan sesi sebelumnya yang Rp14,626.

 

 

Penguatan Dolar AS Karena Kesepakatan AS-Meksiko Hanya Sementara

Walaupun sedang turun tipis, sebagian ekonom masih optimistis kurs Rupiah dapat menguat, setidaknya hingga penutupan pasar hari ini. Pasalnya, penguatan Dolar AS yang disebabkan oleh keberhasilan negosiasi dagang AS dan Meksiko, hanya akan bersifat temporer.

Hal itu diungkapkan oleh Ahmad Mikail, ekonom Samuel Sekuritas. "Suksesnya perjanjian perdagangan bebas akan mendorong masuknya Kanada ke dalam kerja sama tersebut," kata Mikail dikutip oleh Kontan.

Selain itu, kesepakatan AS-Meksiko membangunkan harapan akan terhindarnya perang dagang antara AS dengan negara lain, khususnya negara-negara Eropa. Hal ini membuat para investor kembali berminat untuk masuk ke pasar mata uang negara berkembang dan melepaskan Dolar AS mereka.

Sentimen Dalam Negeri Positif

Selain kenaikan Dolar yang diprediksi terbatas, adapula pendorong penguatan Rupiah dari dalam negeri, yaitu sentimen positif yang ditimbulkan dari kebijakan BI. Bank sentral tersebut memastikan akan mempertahankan nilai tukar Rupiah dan ketersediaan valas.

Menurut Reza Priyambada dari CSA Research Institute, sentimen positif yang mengikuti Rupiah masih lebih kuat daripada sentimen negatif dari Sidang Paripurna DPR yang menyertainya. Reza sendiri memperkirakan Rupiah akan bergerak di kisaran Rp14,620 hingga Rp14,611 per USD hari ini.

Di sisi lain, menurut analisa Rupiah Mingguan Seputarforex yang ditulis oleh Martin Singgih, saat ini pemerintah tengah berusaha untuk menekan defisit Current Account dengan pengendalian impor. Pemerintah sedang menggodok peraturan untuk menaikkan besaran Pajak Penghasilan (PPh) atas impor terhadap 500 jenis barang, dengan tujuan mendukung penguatan nilai tukar Rupiah.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE