Menu

Kurs Rupiah Menguat Tipis Pasca Kenaikan Suku Bunga AS

N Sabila

Dalam dua hari terakhir, Rupiah menunjukkan penguatan karena Dolar AS melemah akibat perdebatan yang timbul dalam penyusunan UU Pajak AS.

Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah dibuka menguat terhadap Dolar AS di hari Jumat (15/Des) pagi tadi. Di pasar spot, Rupiah sedikit menguat ke angka Rp13,571 dari sebelumnya di angka Rp13,576 per dolar AS. Menurut grafik USD/IDR Bloomberg, Rupiah pun mengungguli Dolar AS dengan diperdagangkan di angka Rp13,576 per dolar AS pada pukul 11:20 WIB. Akan tetapi, dalam kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, Rupiah berada pada kisaran Rp13,573 per dolar AS, melemah 8 poin dari penetapan hari Kamis di Rp13,565 per dolar AS.

 

Secara umum, dalam dua hari terakhir, Rupiah menunjukkan penguatan karena Dolar AS yang melemah pasca kenaikan suku bunga The Fed dan perdebatan yang kembali timbul dalam penyusunan UU Pajak AS. Kamis kemarin, bank sentral AS (The Fed) memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan. Sayangnya, kenaikan suku bunga tersebut tak diiringi dengan proyeksi tambahan kenaikan suku bunga pada tahun 2018 mendatang.

Pasar yang mengharapkan hal tersebut pun kecewa dan melepas Dolar AS mereka, sehingga terjadilah pelemahan. Tak hanya itu saja, hari ini Dolar AS dilaporkan defensif menyusul perdebatan yang muncul di Senat AS soal perombakan RUU Pajak. Padahal, perombakan tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan ekspansi korporasi tahun depan.

 

Jelang Akhir Tahun, Rupiah Tertekan

Kendati demikian, dilansir dari Kontan, secara keseluruhan Rupiah masih tertekan menjelang akhir tahun. Menghimpun data-data di pasar spot, kurs rata-rata Rupiah sepanjang tahun 2017 ini berada di Rp13,375 per dolar AS. Level terkuatnya adalah Rp13,156 per dolar AS yang tercapai pada tanggal 11 September. Posisi terlemah Rupiah terhadap Dolar AS adalah di Rp13,609 yang tersentuh pada tanggal 27 Oktober.

Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelemahan kurs Rupiah terjadi paling signifikan di kuartal terakhir tahun ini. Itu artinya, akhir tahun ini, Rupiah kemungkinan akan tertekan.


BI Prediksi Rupiah Kuat Dan Stabil Di 2018

Walaupun demikian, untuk tahun 2018 mendatang, Rupiah diperkirakan akan cukup kuat dan stabil. Menurut Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Dodi Budi Waluyo, kenaikan suku bunga The Fed bukanlah faktor tunggal yang memengaruhi nilai tukar Rupiah.

Harga Minyak dan Transaksi Berjalan juga perlu dipertimbangkan. Pada intinya, menurut Dodi, nilai tukar Rupiah ditetapkan oleh mekanisme pasar, dan tugas BI adalah menjaganya di jalur yang aman sesuai dengan fundamental.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE