Menu

Lagarde IMF Nyatakan Pertambangan Bitcoin Terlalu Boros Energi

Yodik Prastya

Konsumsi daya kolektif industri pertambangan Bitcoin naik tiga kali lipat pada tahun 2017, sehingga Christine Lagarde dari IMF memberikan peringatan khusus.

Direktur Pelaksana IMF (International Monetary Fund), Christine Lagarde, pada saat acara World Economic Forum (WEF) di Davos pekan lalu, mengatakan bahwa penambangan Bitcoin terlalu padat energi (energy-intensive). Menurut Bloomberg, konsumsi daya kolektif industri pertambangan Bitcoin naik tiga kali lipat pada tahun 2017, mencapai penggunaan harian puncak pada level 43 GWh di bulan Desember 2017.

 

 

Boros Energi

Pertambangan Bitcoin adalah industri yang boros energi, merupakan sebuah fakta yang baru-baru ini ditemukan oleh pihak investigasi IMF.

"Penambangan Bitcoin mempercepat penambahan penggunaan peralatan komputer untuk proses mekanismenya. Energi yang digunakan tentu terus menggerus surplus listrik yang ada. Kami pikir jika pada 2018 sistem ini terus berjalan, maka konsumsi listrik menjadi sebesar Argentina," jelas Lagarde saat diwawancara Bloomberg TV.

Banyak analisis dan pemerhati lingkungan telah membunyikan alarm atas penggunaan daya industri, dan Lagarde mengatakan bahwa penambangan Bitcoin berubah menjadi "perhatian besar dunia", mengingat pemanasan global akan lebih parah jika ekosistem ini diteruskan. Sementara itu, perubahan iklim terjadi, dan penggunaan batu-bara besar-besaran di China menjadi sebuah masalah besar untuk dunia, pungkasnya.

Meskipun ada seruan semacam itu, analis lain pecinta Bitcoin tetap bersikukuh bahwa penggunaan listrik penambangan memang cukup besar selama praktiknya, tetapi masih lebih menguntungkan.

 

Blockchain "Menarik", Tapi Bitcoin Memiliki "Sisi Gelap"

Meskipun Lagarde skeptis terhadap Bitcoin dan kripto lain, ia berusaha untuk memisahkan kripto dari teknologi penciptaannya, blockchain. Seperti yang diungkapkannya tahun lalu, "Teknologi ini (blockchain), akan membawa gangguan besar untuk sistem keuangan dunia."

Dia menegaskan pendapatnya pada saat wawancara dengan Bloomberg bahwa "yang menarik dari kripto adalah teknologi dasarnya, sebuah teknologi buku besar terdistribusi ini dapat menjamin identifikasi, kepercayaan, autentikasi transaksi, dan tanpa intermediasi. Saya pikir ini adalah mimpi dari penemu teknologi blockchain."

Lagarde juga mencatat bahwa segudang Bank Sentral di Dunia telah mulai bereksperimen dengan cara mengintegrasikan teknologi ledger terdistribusi (DLT) dalam platform mereka sendiri. Namun, kripto-kripto publik tetap memiliki sisi gelap di luar konsumsi energi masif mereka.

Lagarde mengklaim, "Anonimitas kemungkinan besar akan memfasilitasi pencucian uang, dan berbagai kegiatan kejahatan lainnya". Sebagai tanggapan atas ancaman ini, IMF meminta kerjasama internasional dalam mengatur kripto yang beredar saat ini, bersama-sama dengan regulator keuangan di berbagai Negara G20.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE