Menu

Lapangan Kerja Sektor Swasta AS November Tumbuh Moderat

Pandawa

Laporan ADP Non-Farm Payroll melaporkan Sektor Swasta AS berhasil menambah lapangan kerja sesuai dengan ekspektasi ekonom di bulan November.

Laporan ADP Non-Farm Payroll menyebutkan bahwa Sektor Privat AS berhasil menambah lapangan kerja sesuai dengan ekspektasi ekonom di bulan November. Data tersebut diolah dan dirilis oleh Automatic Data Processing, Inc pada hari Rabu (6/Desember) pagi waktu setempat.

Data ketenagakerjaan sektor swasta AS bertambah sebanyak 190,000 di bulan November, turun cukup jauh dibandingkan data periode Oktober yang saat itu menambah 230,000 pekerjaan. Secara kasar, rilis data ADP malam ini sesuai dengan ekspektasi ekonom yang memprediksi akan bertambah 189,000 di bulan Oktober.

Investor saat ini tengah menanti rilis data Nonfarm Payroll (NFP) pada hari Jumat nanti, karena dinilai lebih lengkap dengan cakupan sektor publik maupun sektor swasta di Negeri Paman Sam. Tingkat pengangguran November yang termuat dalam laporan tersebut diprediksi akan tetap stabil di level 4.1 persen, sama dengan bulan sebelumnya.

 

Labor Cost AS Kuartal Ketiga Direvisi Turun Tajam

Dalam sebuah laporan terpisah, Departemen Tenaga Kerja AS merilis data Labor Cost (Biaya Tenaga Kerja) kuartal ketiga yang jauh lebih lemah dibandingkan perkiraan sebelumnya. Angkanya menurun dibanding kuartal kedua, mengindikasikan kalau inflasi kemungkinan akan tetap "jinak" dalam beberapa waktu ke depan.

Departemen terkait melaporkan Labor Cost turun 0.2 persen secara year-on-year di kuartal ketiga, direvisi dari peningkatan 0.5 persen yang dilaporkan pada bulan lalu. Penurunan sebesar 0.2 persen tersebut seolah mengikuti penurunan 1.2 persen pada kuartal kedua, sedangkan di periode sebelumnya dilaporkan naik 0.3 persen.

Ini merupakan penurunan dua kuartal beruntun yang terjadi untuk pertama kalinya sejak 2014, dan cukup vital karena terjadi menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve pekan depan. Labor Cost yang belum membaik menjadi bukti tren inflasi AS akan tetap berada di bawah target 2 persen, sehingga memicu perdebatan antara petinggi Fed, meski sebagian besar menyetujui dilakukan Rate Hike bulan ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE