Menu

Lemahnya Dolar Dorong Penguatan Mata Uang Asia

A Muttaqiena

Dolar AS terekam melemah di sesi Asia pada hari Selasa ini (3/11) seiring investor menantikan publikasi data-data penting Amerika Serikat yang bisa mempengaruhi kebijakan bank sentralnya.

Dolar AS terekam melemah di sesi Asia pada hari Selasa ini (3/11) seiring investor menantikan publikasi data-data penting Amerika Serikat yang bisa mempengaruhi kebijakan bank sentralnya. Lemahnya PMI ISM Manufaktur AS tadi malam menyurutkan euforia yang menyertai FOMC The Fed Oktober minggu lalu.

Dolar Australia melejit pasca pengumuman putusan RBA untuk membiarkan suku bunga acuan pada tingkat 2 persen. Sementara itu, USD/JPY mundur selangkah dari 120.76 ke 120.65, meski pasar Jepang tengah tutup karena liburan nasional. Hanya Dolar New Zealand yang menampilkan profil berbeda. NZD/USD sempat melesat dari 0.6744 ke 0.6777, tetapi kemudian anjlok lagi hingga mencapai 0.6730.

Dollar Index Spot di Bloomberg, yang membandingkan greenback dengan sekelompok mata uang lainnya, menipis dari 96.911 ke 96.783. Pelemahan Dolar AS juga mendorong penguatan pada mata uang-mata uang negara berkembang. Rupiah menguat dari 13,616 ke 13,555 per Dolar AS, sedangkan Ringgit Malaysia menanjak dari 4.3000 ke kisaran 4.2790.

Bernard Aw dari IG Markets Singapura mengatakan pada kantor berita AFP bahwa para investor cenderung hati-hati pekan ini. Menurutnya, banyak investor mengurangi posisi-posisi berkaitan dengan Dolar AS selagi menunggu rilisan data-data ekonomi baru dari Amerika Serikat, termasuk Nonfarm Payrolls yang banyak menyita perhatian. Aw menilai situasi ini mendukung penguatan mata uang-mata uang Asia, tetapi mengingatkan bahwa data-data AS akan memicu spekulasi lebih banyak terkait langkah-langkah the Fed.

Nonfarm Payrolls AS akan dirilis bersama indikator bidang ketenagakerjaan lainnya oleh US Bureau of Labor Statistics pada hari Jumat mendatang pukul 20:30 WIB.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE