Menu

Lesunya Emas Yang Tak Mampu Pulih Dari Serangan Yellen

M Septian

Pergerakan harga emas lesu di awal pekan ini, masih kesulitan pulih dari penurunan harga sesi sebelumnya. Pernyataan hawkish Yellen dan optimisnya GDP AS kuartal kedua telah menambah ekspektasi akan kenaikan suku bunga sebelum tahun ini berakhir.

Pergerakan harga emas lesu di awal pekan ini, masih kesulitan pulih dari penurunan harga sesi sebelumnya. Pernyataan hawkish Yellen dan optimisnya GDP AS kuartal kedua telah menambah ekspektasi akan kenaikan suku bunga sebelum tahun ini berakhir.

Spot emas stabil dan hanya bergerak sedikit di kisaran 1,146.70 Dolar AS per troy ons. Logam mulia ini telah terkikis 0.7 persen setelah pimpinan Bank Sentral AS Janet Yellen menyatakan bahwa the Fed akan mulai meningkatkan suku bunga pada tahun ini, asalkan inflasi tetap stabil dan perekonomian AS cukup kuat untuk meningkatkan lapangan kerja. Ini merupakan pertama kali Yellen secara personal mendukung kenaikan suku bunga di tahun 2015 sejak Juli lalu.

Laporan Jumat lalu juga mendukung pandangan akan naikknya suku bunga, saat GDP AS meningkat 3.9 persen dalam laju tahunannya di kuartal kedua ini, naik dari 3.7 persen bulan lalu. Setelah pada awal bulan ini the Fed menunda kenaikan tingkat suku bunga yang mengakibatkan timbulnya gejolak di pasar global. Seperti diketahui, harapan pada naiknya suku bunga akan melemahkan harga emas, logam mulia ini akan kesulitan untuk bersaing dengan aset berbunga ketika suku bunga naik.

Harga emas telah tersokong keputusan the Fed menahan rendah suku bunganya di tengah kekhawatiran akan lemahnya inflasi dan dampak dari gejolak pasar akhir-akhir ini pada ekonomi AS. Penentuan waktu naiknya suku bunga telah menjadi bahan perdebatan yang sengit. Bank Sentral AS memiliki dua jadwal rapat sebelum tahun ini berakhir, yaitu di akhir Oktober dan pertengahan Desember nanti. Beberapa pejabat the Fed dijadwalkan akan memberikan pidatonya selama pekan ini, mengalihkan fokus pada kebijakan moneter AS. Para trader bullion juga akan memonitor data ekonomi lain, terutama NFP Jumat nanti yang dianggap sebagai tolok ukur menguat atau tidaknya perekonomian AS.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE