Menu

Likuiditas Ketat Akibat Krisis Corona, Dolar AS Berkonsolidasi

A Muttaqiena

Setelah sempat terkoreksi pada perdagangan akhir pekan lalu, Dolar AS kembali unggul versus beragam mata uang dunia.

Seputarforex.com - Greenback mengonsolidasikan posisi versus beragam mata uang lain dalam perdagangan hari ini (23/Maret) di tengah kondisi likuiditas pasar keuangan global semakin menipis. Setelah sempat terkoreksi pada perdagangan akhir pekan lalu menyusul kebijakan terbaru The Fed, indeks Dolar AS (DXY) kembali menduduki kisaran 102.40-an pada awal sesi Eropa.

Pemerintah dan bank sentral di berbagai negara telah menggelontorkan dana bermiliar-miliar dolar untuk menopang perekonomian global sejak dua pekan lalu. Akan tetapi, ketidakpastian masih terus mewarnai pasar, karena jangkauan dan skala wabah virus Corona semakin meluas. Data terakhir menunjukkan hampir 345,000 kasus infeksi virus Corona di seluruh dunia, dengan nyaris 15,000 korban meninggal dan sekitar 99,000 korban pulih.

"Kita sudah bergeser dari risk-off ke suatu fase di mana para pemain besar bersaing antar satu sama lain untuk mendapatkan keamanan dari kepemilikan Dolar secara tunai," kata Yukio Ishizuki, seorang pakar forex dari Daiwa Securities, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "Masih ada banyak investor yang perlu menjual aset-aset berisiko lebih tinggi, dan mereka ingin memegang uang mereka dalam (denominasi) dolar."

Dolar AS kini mendekati posisi terkuat sejak tahun 1985 versus Sterling. Mata uang ini juga mempertahankan rekor tertinggi terhadap Euro, sementara Kanselir Jerman Angela Merkel terpaksa masuk karantina karena kontak dengan pasien yang positif terinfeksi virus Corona. NZD/USD bahkan anjlok sekitar 1.3 persen lagi menyambut deklarasi isolasi nasional New Zealand selama sebulan ke depan yang akan dimulai pada hari Rabu.

Sementara itu, ketidakpastian tentang stimulus pemerintah AS menjadi sumber kekhawatiran baru. Perseteruan antara partai Demokrat dan partai Republik di Parlemen AS telah menghambat ratifikasi perundangan yang rencananya akan memberikan dana lebih dari 1 Triliun USD untuk menanggapi krisis wabah virus Corona. Padahal jumlah korban di AS terus meningkat, dengan lebih dari 400 orang meninggal dan 33,000 orang terinfeksi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE