Menu

Lockdown Austria Menenggelamkan Kurs Euro

A Muttaqiena

Kurs euro mendadak kolaps terhadap dolar AS, franc Swiss, yen Jepang, dan mata uang-mata uang mayor lain pada pertengahan sesi Eropa hari Jumat ini.

Kurs euro mendadak kolaps terhadap dolar AS, franc Swiss, yen Jepang, dan mata uang-mata uang mayor lain pada pertengahan sesi Eropa hari Jumat ini (19/November). Pemicunya adalah keputusan pemerintah Austria untuk memberlakukan lockdown penuh mulai hari Senin mendatang, kemungkinan hingga 20 hari berikutnya.

EUR/USD amblas ke rekor terendah 16-bulan baru pada level 1.1249 gegara kekhawatiran kalau negara-negara anggota Zona Euro lain bakal memberlakukan kebijakan serupa. Euro-dolar telah beranjak kembali ke kisaran 1.1312 saat memasuki sesi New York, tetapi kurs euro masih cenderung tertekan di pasar forex. EUR/JPY dan EUR/CHF masing-masing sempat melemah sekitar 1 persen.

Grafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

"Pengumuman Austria bahwa mereka memasuki lockdown penuh mungkin merusak suasana... Pengumuman itu disampaikan hanya beberapa jam setelah Jerman mengumumkan pembatasan baru untuk orang-orang yang belum tervaksinasi karena kasus virus (COVID-19) melonjak di berbagai bagian Eropa," kata Raffi Boyadjian, analis investasi dari XM.com

Reaksi pasar menanggapi pengumuman pemerintah Austria selanjutnya mudah ditebak. Mata uang-mata uang safe haven langsung unggul terhadap mata uang-mata uang berisiko lebih tinggi. Indeks dolar AS bahkan kembali menguji ambang 96.00 yang sempat gagal ditembusnya pada awal pekan ini .

Pelemahan euro bersumber pada dua kekhawatiran utama. Lonjakan kasus COVID-19 dan pemberlakuan lockdown susulan dapat menghambat pemulihan ekonomi Zona Euro. Di sisi lain, Presiden ECB Christine Lagarde telah mengingatkan pentingnya mempertahankan kebijakan moneter longgar agar tidak menghalangi pemulihan ekonomi. Konsekuensinya, kesenjangan ekspektasi suku bunga antara euro dan dolar AS pun semakin melebar.

"Akselerasi lebih lanjut dalam kasus-kasus lintas Eropa dalam beberapa minggu mendatang kemungkinan akan meningkatkan ekspektasi untuk kinerja buruk ekonomi Zona Euro lebih jauh dibandingkan dengan AS dan menekan EUR/USD," papar Matthew Hornbach, pakar strategi makro dari Morgan Stanley.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE