Menu

Lonjakan Cadangan AS Menyebabkan Harga Minyak Terpuruk

M Septian

Pada awal sesi perdagangan Asia hari Rabu (11/11), harga minyak di Amerika Serikat terpuruk setelah kelompok industri melaporkan peningkatan cadangan minyak AS. Sementara itu kekhawatiran terhadap perekonomian Jepang yang kemungkinan jatuh ke dalam resesi, menambah penderitaan di sisi permintaan.

Pada awal sesi perdagangan Asia hari Rabu (11/11), harga minyak di Amerika Serikat terpuruk setelah kelompok industri melaporkan peningkatan cadangan minyak AS. Sementara itu kekhawatiran terhadap perekonomian Jepang yang kemungkinan jatuh ke dalam resesi, menambah penderitaan di sisi permintaan.

Sejak dini hari tadi, Minyak WTI (West Texas Intermediate) terperosok ke USD 43.70 per barel jika dibanding dengan penguatan harga kemarin. Sedangkan kontrak berjangka minyak Brent ditutup pada 47.16 Dolar AS per barel. Penurunan harga tersebut disebabkan oleh bertambahnya cadangan minyak di Amerika Utara dan perlambatan ekonomi di Asia. Persediaan minyak di AS secara tak terduga melonjak 6.3 juta barel pada pekan hingga 6 November menjadi 486.1 juta barel. Laporan yang dirilis American Petroleum Institute kemarin malam tersebut melebihi ekspektasi para analis yang hanya naik 1 juta barel.

Di sisi permintaan, menurut polling yang dilakukan oleh Reuters, indeks kepercayaan produsen Jepang jatuh pada bulan November selama tiga bulan berturut-turut menuju level terendah yang tak terlihat sejak dua tahun yang lalu. Mencerminkan kekhawatiran bahwa perlambatan permintaan di Jepang, yang telah dimulai lebih dulu oleh China, mungkin akan mendorong negara dengan ekonomi terbesar kedua di Asia ini ke dalam resesi.

Sementara itu, dalam Proyeksi Energi Dunia tahunannya, International Energy Agency (IEA) memperkirakan bahwa pada tahun 2020 nanti, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran global akan semakin ketat dan menyebabkan harga menuju kisaran USD 80 per barel dengan kenaikan harga lebih lanjut setelahnya.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE