Makna Data Defisit Pada Pergerakan Mata Uang |
Yen dilaporkan melemah dini hari ini (10/2) setelah rilis neraca berjalan Jepang menyebutkan defisit bulan Desember mencapai level tinggi. Apa makna defisit neraca berjalan? Selain defisit neraca berjalan, kita juga sering mendengar tentang "defisit neraca perdagangan" dan "defisit anggaran". Secara kasar, kita mengetahui bahwa "defisit" itu bermakna negatif, tetapi, apa arti yang sesungguhnya dari defisit tersebut pada pergerakan mata uang?
Yen dilaporkan melemah dini hari ini (10/2) setelah rilis Neraca Berjalan Jepang menyebutkan defisit bulan Desember mencapai level tinggi. Apa makna defisit Neraca Berjalan? Selain defisit Neraca Berjalan, kita juga sering mendengar tentang "defisit Neraca Perdagangan" dan "defisit Anggaran". Secara kasar, kita mengetahui bahwa "defisit" itu bermakna negatif, tetapi, apa arti yang sesungguhnya dari defisit tersebut pada pergerakan mata uang? Editorial kali ini akan menelaah mengenai data-data defisit.
Dibanding neraca lainnya, Neraca Perdagangan (Trade Balance) adalah yang paling umum dikenal. Defisit neraca perdagangan merujuk pada selisih impor dan ekspor dimana impor lebih tinggi daripada ekspor. Defisit yang semakin tinggi dari waktu ke waktu berarti sebuah negara semakin ketergantungan pada negara lain. Ini menciptakan sentimen negatif di pasar terhadap negara tersebut. Selain itu, impor yang tinggi menandakan negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang lain untuk membayar barang yang diimpor, sehingga nilai tukar mata uangnya sendiri akan cenderung melemah.
Pergerakan mata uang selain dipengaruhi oleh rilis data Neraca Perdagangan itu sendiri juga akan mengalami interupsi akan rilis fundamental lain yang bisa mempengaruhi ekspor-impor, seperti hasil survey bisnis, PMI (Purchasing Managers' Index) dan data produksi industri (Industrial Production). Contoh yang paling mudah adalah pengaruh data PMI Manufaktur Cina. Kenaikan PMI menandakan aktivitas industri meningkat, yang berarti Cina akan membutuhkan banyak barang dari negara-negara partner dagangnya seperti Australia dan New Zealand. Ini pertanda bagus bagi neraca perdagangan kedua negara tersebut, yang berarti ekspornya bisa jadi akan meningkat. Sebaliknya, PMI yang dibawah ekspektasi membuat pasar khawatir akan terganggunya ekspor Australia dan New Zealand, sehingga berita PMI Cina rendah berdampak negatif terhadap AUD dan NZD.
Neraca Pembayaran Berdampak Moderat
Neraca Pembayaran (Balance of Payment) meliputi ruang lingkup yang jauh lebih luas daripada neraca perdagangan. Neraca ini terdiri dari dua unsur, yaitu Neraca Berjalan (Current Account) dan Neraca Modal (Capital Account). Neraca Berjalan dibentuk dari selisih ekspor dan impor, serta aliran investasi ke dalam dan keluar negeri. Defisit Neraca Berjalan meningkat seperti yang dialami Jepang berarti Jepang beraktivitas dengan mengandalkan dana-dana dari luar negeri dan impornya tinggi. Inilah yang menyebabkan Yen sempat melemah pagi ini. Ternyata, Abenomics masih belum berhasil memulihkan perekonomian Jepang.
Defisit Anggaran Yang Tak Terhindarkan
Defisit Anggaran bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Anggaran Pemerintah). Dengan kata lain, Anggaran Defisit berarti pengeluaran pemerintah lebih besar daripada pendapatannya. Pemerintah mendanai defisit ini dengan menerbitkan obligasi pemerintah (sovereign bonds). Besaran defisit ini merupakan komponen penting dalam GDP.
Banyak ekonom dan analis telah memperdebatkan positif-negatifnya defisit anggaran. Yang pro defisit mengatakan bahwa tak ada negara yang bisa mendanai pembangunan tanpa defisit. Sedangkan yang kontra berpegang pada opini bahwa mendanai pembangunan dengan defisit anggaran pada dasarnya adalah utang yang akan membebani anak-cucu. Negara-negara besar di Dunia beroperasi dengan mengandalkan defisit Anggaran, termasuk Amerika Serikat. Inilah yang menjadi latar belakang pertikaian plafon utang (debt ceiling) di kongres AS. Di satu sisi, jika kongres menolak menaikkan plafon utang, maka utang-utang AS yang lama terancam gagal bayar. Di sisi lain, jika plafon utang dinaikkan, maka defisit anggaran pasti akan makin bengkak.
Pengaruh anggaran defisit terhadap nilai tukar mata uang terjadi pada situasi yang dalam ilmu ekonomi dikenal sebagai crowding out. Crowding out adalah ketika anggaran defisit mengakibatkan tingkat suku bunga meningkat, investasi sektor swasta berkurang, ekspor berkurang, dan implikasinya, nilai tukar mata uang negara tersebut kian melemah dalam jangka panjang. Karena defisit Anggaran sudah umum diandalkan oleh banyak negara, maka laporan defisit anggaran tidak begitu berpengaruh pada pergerakan harga di Forex spot, tetapi pengaruhnya adalah pada nilai tukar jangka panjang.
Defisit boleh sama-sama defisit, tetapi bisa dilihat bahwa besaran dampaknya terhadap pergerakan mata uang berbeda-beda. Defisit Neraca Perdagangan memiliki dampak yang jauh lebih signifikan terhadap nilai tukar mata uang suatu negara ketimbang defisit yang lain.