Menu

Manufacturing PMI AS Tertekan, Euro Masih Melorot

Kukuh Raharjo

Berkat awal tahun ternyata tak berbuah manis untuk sektor manufaktur AS. Survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga independen menorehkan hasil yang buruk. Saat yang sama di belahan dunia berbeda, Euro tak juga beranjak dari kemerosotannya.

Mengawali tahun, indeks survei sektor manufaktur Amerika Serikat tampil kurang menggembirakan. Efek kebijakan sektor moneter di akhir tahun kemarin tampaknya belum banyak menolong sektor ini. Di belahan dunia berbeda, Euro justru masih terombang ambing dengan kecenderungan tenggelam lebih dalam.


Kembali Muncul Keraguan

Entah karena masih baru digelontorkan ataukah memang ada ketidakpercayaan pasar terhadap kebijakan The Fed, perubahan suku bunga di akhir periode 2015 kemarin belum juga memberi imbas positif pada industri manufaktur AS. Faktanya di awal tahun 2016 ini survei oleh lembaga independen masih menyajikan hasil survei para manager sektor manufaktur yang anjlok di bawah harapan.

Perolehan bulan sebelumnya sebenarnya sudah menunjukkan tanda-tanda akan perbaikan di sektor ini. Dengan mencatatkan hasil di sekitaran 48.6, diharapkan momentum bulan Desember kemarin akan cukup untuk menggerakkan roda industri ke level 49.1 basis poin. Namun apa daya, para manager ternyata masih melihat ada beban di industri ini yang cukup berat untuk disingkirkan, hingga akhirnya indeks tertahan pada level 48.2.

Sektor yang menghidupi sekitar sembilan persen tenaga kerja di seantero Negeri Paman Sam ini masih banyak terganjal oleh penguatan dolar AS. Terutama untuk industri manufaktur dengan orientasi ekspor. Dampak pelemahan industri manufaktur khusus yang bergerak mengolah energi juga masih terlihat terseok-seok. Harga komoditi minyak yang tetap berada dalam tren turun dan belum menunjukkan momentum titik balik mempengaruhi pesanan peralatan-peralatan yang berkaitan dengan pengeboran.

Dengan berbagai deraan kondisi di atas, sekarang nasib industri manufaktur mulai banyak diragukan rakyat AS. Pasar luar negeri yang tadinya menjadi unggulan kini tak bisa banyak diharapkan. Sedang pasar di dalam negeri yang menjadi jaring pengaman semakin terlihat tak cukup kuat untuk menahan kemerosotan kinerja sektor ini.


Euro Terkonsolidasi

Hampir selama sebulan belakangan ini atau sepanjang Desember tahun 2015, mata uang tunggal Eropa ini masih belum beranjak di kisaran 1.08 sampai dengan 1.10. Stimulasi dari negara-negara anggota yang terjadi pada hari ini pun hanya mampu mengangkat Euro ke level 1.0945 an. Selepas itu, Greenback kembali menjegal jatuh ke kisaran 1.0810. Investor nampaknya masih tak peduli dengan sentimen dari kedua belah pihak. Para investor cenderung memilih cara mereka sendiri dalam memainkan pergerakan pasangan mata uang populer dunia ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE