Menu

Manufaktur AS Meleset Tipis, Euro Masih Tertekan

Kukuh Raharjo

Manufaktur AS walau masih berkontraksi mulai terlihat mencemaskan. Tren yang muncul dari awal tahun semakin terlihat merosot. Perlambatan ekonomi global masih disinyalir kuat sebagai pemicu hasil ini. Dari Benua Biru, Euro nampak tak bertenaga walau beberapa sentimen positif mewarnai wilayah regional ini.

PMI Manufaktur Amerika Serikat rilisan Institute for Supply Management (ISM) turun tipis bulan ini ke 50.1 dari 50.2 bulan lalu. Ini adalah angka indeks terendah sejak Mei 2013. Para manajer purchasing menengarai semakin banyaknya para pemain di industri ini yang terkena imbas gejolak perlambatan ekonomi global sebagai pemicu utamanya. Sementara itu, walau Euro mendapat sentimen positif berkah dari survei manufaktur, tetapi belum dapat mengambil untung dari peristiwa tersebut.


Tenaga Pasar Melemah

Sebagai negara adidaya yang masih mengandalkan keunggulan dari kekuatan manufaktur, hasil survei PMI Manufaktur ISM terbaru ini patut mendapat perhatian serius. Secara faktual dilihat dari kwartal pertama tahun ini, kinerja industri manufaktur AS semakin ambles. Dengan pencapaian indeks hanya sedikit di atas perkiraan para ekonom, yaitu 50.1 basis poin, maka semakin membuat tren ini tak dapat diharapkan sebagai penggerak perekonomian dalam negeri.

Rata-rata dari kedelapan belas bidang industri, para manajer sepakat hanya sekitar tujuh yang mendapatkan angin segar. Sisanya masih berkutat dengan persoalan sentimen yang menerpa dari penguatan Dolar AS, melambatnya perekonomian Tiongkok, dan performa pasar modal yang tengah berfluktuasi kuat. Melihat keadaan ini dapat dilihat benang merahnya bahwa ketergantungan industri manufaktur terhadap pasar luar negeri, terutama Tiongkok, masih sangat besar.

Tidak adanya peluang yang berarti dari pasar dalam negeri sebagai pengganti pasar luar negeri yang sedang suntuk dapat diindikasikan dari masih rendahnya harga-harga yang berkaitan dalam industri ini. Terpantau dalam rekam jejak Manufacturing Prices index malam ini, angka belum menunjukkan adanya tanda-tanda inflasi. Padahal naiknya harga-harga di sektor manufaktur dapat juga dijadikan indikator semakin mantabnya roda perputaran industri ini. Indikator inflasi di sektor ini terjadi bila angka indeks sudah melebihi pagu 50, tetapi malam ini hanya memperoleh hasil 39.0.


Euro Kurang Dorongan

Walaupun sektor manufaktur di sebagian anggota Zona Euro mencatatkan prestasi dengan cukup menggembirakan, Euro masih terasa berat untuk merambat naik. Nampaknya efek tekanan dari para pemain pasar Minggu lalu masih direspon kuat oleh sebagian besar anggotanya.

Pada awal hari tercatat Euro sempat bertengger pada level 1.1031, setelah mengalami sedikit lonjakan dari penutupan Minggu kemarin. Namun, para investor masih menaruh hati pada Greenback sehingga pada saat diunggahnya ulasan ini, Euro terkoreksi ke 1.1020.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE