Menu

Masih Tak Terkalahkan, Bitcoin Kian Geser Altcoin

Yodik Prastya

Walaupun Altcoin terus menjamur dalam beberapa tahun terakhir, Bitcoin semakin kokoh di puncak mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar.

Max Keizer dari Maximalis Bitcoin menyampaikan bahwa saat ini Bitcoin sedang berusaha mendominasi pasar kripto dengan pencapaian kapitalisasi menuju 80 persen. Di sisi lain, peran Altcoin terus mengalami pelemahan. Kondisi ini menjadi pertanda bahwa masyarakat masih lebih meyakini penggunaan Bitcoin ketimbang mata uang kripto lain.

Keizer yang juga seorang mantan trader Wall Street menyampaikan klaimnya dalam sebuah cuitan di Twitter: "Saat ini Bitcoin mendominasi dengan kisaran 68.2 persen menuju 80 persen, sementara Altcoin semakin tenggelam karena dominasi BTC. Periode 2014-2017 merupakan era bagi Altcoin, jadi saat ini (kemungkinan trend) mulai beralih dari Altcoin menuju ke BTC."

Pernyataan tersebut tak jauh dari data CoinMarketCap, yang pada hari Rabu (07/Agustus) menunjukkan grafik kapitalisasi pasar Bitcoin versus mata uang kripto lain sebagai berikut:

Berkaitan dengan klaim yang disampaikan oleh Keizer mengenai dominasi BTC dan surutnya minat terhadap Altcoin, analis dari San Fransisco Open Exchange mengatakan bahwa situasi BTC mungkin sama seperti ETH yang sedang naik daun. Pada sebuah laporan, analis tersebut menuliskan bahwa Bitcoin memiliki hubungan yang jauh lebih sejajar dengan Ethereum daripada dengan Altcoin atau kripto lainnya.

"Kondisi ini membuka peluang bahwa ETH akan menjadi Blockchain yang diakui oleh masyarakat sebagai sebuah aset layaknya BTC. Jika hal ini terus berlanjut, maka sangat tidak cocok untuk membandingkan ETH dengan Altcoin atau aset kripto lain yang berbeda dari Bitcoin," tutur analis tersebut.

 

Bitcoin Bisa Tembus $15,000

Dilansir dari Cointelegraph, Keizer tak hanya mencermati dominasi Bitcoin yang semakin naik, tapi juga mengutarakan jika harga Bitcoin dapat menembus level harga $15.000 pada pekan ini.

Namun demikian, Jeremy Allaire yang merupakan CEO dari Circle Allaire mengatakan tidak setuju dengan klaim Keizer. Menurutnya, kepercayaan publik pada pemerintah dan lembaga keuangan pusat tidak selalu rendah, sehingga kebutuhan masyarakat akan mata uang terdesentralisasi seperti Bitcoin tidaklah sebesar yang dibayangkan. Allaire juga mengatakan bahwa kenaikan Bitcoin merupakan dampak terjadinya ketegangan geopolitik baru-baru ini:

"Anda bisa melihat dengan jelas korelasi kecil di sana. Terutama Bitcoin, menjadi mata uang digital yang sangat mengambil peran dalam kekuatan makro global. Kondisi perang mata uang, perang perdagangan, dan konflik lain sangat mendorong investor untuk menyimpan aset mereka ke nilai digital yang lebih aman dan tidak terpusat," kata Jeremy Allaire.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE