Menu

Media Sains China Terima Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran

Yodik Prastya

Beijing Sci-Tech Report (BSTR) menjadi grup media pertama di China yang memungkinkan pengunjungnya untuk membayar biaya langganan dengan Bitcoin.

Walaupun pemerintah China terus menekan mata uang kripto, salah satu media sains dan teknologi tertua di negara itu, Beijing Sci-Tech Report (BSTR), baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan mulai menerima Bitcoin di tahun 2019. Mata uang kripto BTC rencananya akan menjadi salah satu alat pembayaran yang bisa digunakan para pengunjung untuk membayar biaya langganan di BSTR.

Dilansir dari artikel Asia Times terbitan 1 Oktober 2018, BSTR mulai menerima Bitcoin karena ingin mempromosikan teknologi Blockchain dan penggunaan mata uang kripto. Meskipun ada larangan dari pemerintah atas penggunaan kripto, perusahaan yang berbasis di Beijing ini tampaknya tak terlalu ambil pusing, dan mendukung penuh industri kripto melalui opsi pembayaran Bitcoin yang baru.

Menurut CoinMarketCap, harga Bitcoin bernilai $6,606 per 2 Oktober 2018. Kripto perintis ini telah mengalami kemerosotan signifikan dari titik tertinggi sepanjang waktu ($20,000) yang tercetak pada Desember 2017 lalu. Karena volatilitas Bitcoin yang tinggi itu, BSTR menyebutkan jika harga meningkat pesat pada tahun 2020, mereka akan memberikan pengembalian dana kepada pengunjung yang membayar biaya langganan dengan Bitcoin.

The Asia Times melaporkan bahwa biaya langganan yang dikenakan dalam satuan Bitcoin adalah sebesar 0.01 BTC (sekitar $65). Pernyataan yang diterjemahkan dari siaran pers tersebut juga menyebutkan jika opsi pembayaran dirancang untuk menarik para pengunjung baru Beijing Sci-Tech Report.

 

Terganjal Oleh Larangan Pemerintah

Mengingat belum ada kepastian aturan dari pemerintah, tidak jelas bagaimana opsi pembayaran Bitcoin dari BSTR akan berfungsi. Pada bulan Agustus 2018, The South China Morning Post (SCMP) melaporkan bahwa pemerintah China telah mulai menutup portal berita Blockchain dan melarang hotel untuk memfasilitasi kegiatan promosi mata uang kripto. Larangan ini kabarnya telah diperluas hingga ke area Guangzhou. Padahal, Guangzhou adalah zona ekonomi khusus.

Tak puas dengan memblokade bursa kripto internasional, akun WeChat perusahaan-perusahaan kripto terkemuka juga diblokir oleh pemerintah China. Namun karena belum memiliki aturan yang pasti mengenai penggunaan mata uang kripto, China jadi dipusingkan dengan berbagai kasus hukum yang melibatkan kripto.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE