Menu

Memasuki Sesi Eropa, Kekuatan Dolar AS Mulai Melemah

N Sabila

Menurut pengamatan analis, penguatan Dolar AS dapat mandek apabila dampak negatif dari kenaikan yield terhadap ekuitas berlarut-larut.

Seputarforex.com - Kekuatan Dolar AS mulai mengendur, meski masih bertengger di level tinggi lima bulan terhadap mata uang-mata uang mayor di sesi perdagangan Rabu (16/Mei) sore ini. Kenaikan yield obligasi 10-tahunan US Treasury ke atas 3 persen tadi malam kembali memantik reli Dolar AS yang sempat loyo awal pekan ini.

 

 

Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan Greenback terhadap enam mata uang mayor, mengalami kenaikan 0.06 persen ke level 93.20 pagi tadi. Sebelumnya, indeks Dolar bahkan sempat menyentuh level 93.32 yang menjadi level tertinggi sepanjang tahun ini.

Dolar AS mendapat dorongan untuk menguat sejak pertengahan April lalu, dari meredanya gejolak di semenanjung Korea. Selain itu, hubungan dagang antara AS dan China yang mulai bisa dinegosiasikan sukses memudarkan potensi perang dagang. Para investor pun dapat fokus untuk mengambil keuntungan dari yield obligasi pemerintah AS.


Seberapa Kuat Ekuitas Menahan Lonjakan Yield Obligasi

Meski demikian, saat berita ini ditulis di sesi Eropa, mata uang-mata uang rival Dolar AS telah tampak sedikit menguat. USD/JPY diperdagangkan pada posisi 110.38, sedikit melandai dari puncak 110.45 yang tercapai di awal sesi. Sedangkan EUR/USD diperdagangkan pada angka 1.1850, membaik dari level 1.1820 yang tercapai pagi tadi.

"Dolar AS mengambil banyak keuntungan, terutama terhadap Euro sehubungan dengan kenaikan yield obligasi US Treasury. Namun terhadap Yen, penguatan Dolar AS dapat mandek apabila dampak negatif dari kenaikan yield terhadap ekuitas berlarut-larut," kata Junichi Ishikawa, analis forex dari IG Securities di Tokyo kepada Reuters.

Lonjakan yield obligasi US Treasury bukannya tanpa dampak buruk. Pasar ekuitas dan saham-saham Wall Street dilanda kemerosotan signifikan gara-gara itu. Di sini, Yen akan bertindak sebagai mata uang safe haven yang memiliki kemungkinan untuk kebanjiran permintaan, jika pasar ekuitas terus memerah. "Fokus berikutnya adalah seberapa jauh kenaikan level yield obligasi dapat ditahan oleh ekuitas," tutur Ishikawa.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE