Menu

Menkeu Jepang: Penguatan Yen Terhadap Dolar AS Terlalu 'Ugal-Ugalan'

N Sabila

USD/JPY sudah merangkak naik ke 119.995, dari 119.31 pada sesi sebelumnya, kenaikan sekitar 0.76 persen dari malam tadi. Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso hari ini memperingatkan para pelaku pasar terkait menguatnya Yen dengan mengatakan bahwa penguatan Yen terhadap Dolar AS malam tadi terbilang terlalu "kasar".

Mata uang-mata uang Asia menunjukkan gerak yang volatil di hari Selasa (25/08) ini. Salah satunya adalah Yen, yang mana akhrinya menyerah dalam mempertahankan perolehan semalamnya di tengah minimnya data regional Jepang hari ini. USD/JPY sudah merangkak naik ke 119.995, dari 119.31 pada sesi sebelumnya, kenaikan sekitar 0.76 persen dari malam tadi.

Taro Aso

Penguatan Yen Terlalu Kasar

Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso hari ini memperingatkan para pelaku pasar terkait menguatnya Yen yang dirasa terlalu pesat. Aso mengatakan bahwa penguatan Yen terhadap Dolar AS malam tadi terbilang "kasar" dan tidak diinginkan untuk perekonomian Jepang.

"Saya akan mengatakan bahwa hal itu (menguatnya Yen terhadap Dolar) lebih tepat jika disebut kasar, daripada cepat," tutur Aso dihadapan wartawan pasca rapat kabinet hari ini, yang dirangkum oleh Reuters. Pernyataan tersebut dilontarkan Aso sebagai jawaban atas pertanyaan tentang menguatnya Yen terhadap Dolar di sesi New York malam kemarin.

Menurut Aso, demi mencapai pertumbuhan yang stabil, akan lebih baik jika mata uang dan harga saham bergerak secara stabil dan bertahap dibandingkan dengan pergerakan yang drastis dan kasar seperti kali ini.

Yen memang menjulang ke level tinggi tujuh-bulan terhadap Dolar AS malam tadi akibat kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi China sehingga mereka memburu Yen sebagai safe haven. Akibatnya, Yen pun mengungguli Dolar AS dalam semalam. Hal ini justru membuat para pembuat kebijakan Jepang khawatir, karena ada potensi ekspor Jepang akan makin lemah.

Pidato Lockhart

Latar belakang pasar hari ini masih tentang ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga AS dalam waktu dekat. Dini hari tadi waktu Indonesia, Presiden The Fed untuk wilayah Atlanta, Dennis Lockhart kembali menyampaikan pidato yang memberikan kesan bahwa pejabat tersebut tidak se-hawkish pidatonya di awal bulan ini, terutama karena tidak disinggungnya kata "September", yang dewasa ini menjadi bulan yang banyak diprediksi akan menjadi bulan kenaikan suku bunga AS. Dalam pidatonya di Berkeley kali ini, Lockhart mulai menunjukkan sedikit kekhawatiran akan perkiraan pertumbuhan mengingat menguatnya Dolar AS, melemahnya Yuan, dan tersungkurnya harga minyak.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE