Menu

Menyoal Shutdown Pemerintah AS: Duduk Permasalahan Dan Dampaknya

SFN

Berita ekonomi global marak membahas shutdown yang tengah terjadi di Amerika Serikat. Ketangguhan Pemerintahan Obama kali ini mendapat ujian berat, karena shutdown merupakan peristiwa ekonomi yang cukup krusial dan berdampak cukup fantastis bagi perekonomian negeri Paman Sam. Apakah shutdown itu dan apa dampaknya bagi perekonomian negara?

Sejak kemarin (01/10) shutdown yang tengah terjadi di negara adidaya dunia, Amerika Serikat, menjadi buah bibir di tengah para pelaku ekonomi global. Ketangguhan Pemerintahan Obama kali ini mendapat ujian berat, karena shutdown merupakan peristiwa ekonomi yang cukup krusial dan berdampak cukup fantastis bagi perekonomian negeri Paman Sam.


Apakah shutdown pemerintah itu?
Shutdown Pemerintah (government shutdown) artinya pemerintah menutup sementara layanan pemerintahan, sehingga segala sesuatu yang membutuhkan konfirmasi dari pemerintah akan terhambat. Di Amerika Serikat, shutdown ini terjadi akibat silang pendapat yang terjadi di Gedung Putih. Kongres, yang terdiri atas senat dan DPR, tidak mencapai mufakat hingga batas waktu yang diberikan yaitu Senin (30/9) pukul 23.00 waktu Washington.

Apa duduk permasalahan yang memicu perseteruan tersebut?


Masalahnya adalah tentang Penentuan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN). Dalam pemerintahan AS, RAPBN diproposalkan oleh DPR AS yang dikuasai oleh Partai Republik, kepada Senat AS yang dikuasai oleh Partai Demokrat alias Partai yang mengusung Obama. Usulan RAPBN yang diajukan oleh DPR AS ini ternyata ditolak oleh Senat AS. DPR yang tampaknya tidak terima proposalnya ditolak, akhirnya tidak mau meloloskan anggaran untuk UU Asuransi Kesehatan rancangan Obama yang dikenal dengan Obamacare.

Kesepakatan tidak tercapai akibat kedua kubu tersebut masih ngotot mempertahankan keputusan mereka masing-masing. Oleh karena itu, Ketua Mayoritas Senat, Harry Reid, tidak mau mengambil keputusan dan melakukan negosiasi apapun selama Obamacare masih dijadikan "sandera".

Shutdown yang terjadi di AS sekarang ini adalah shutdown pertama sejak 17 tahun terakhir. Sebelumnya, shutdown pemerintah AS juga pernah terjadi pada tahun 1996 pada saat Pemerintahan Presiden Bill Clinton. Penyebabnya pun tak jauh dari silang pendapat antara Partai Demokrat dan Partai Republik mengenai anggaran. Peristiwa seperti ini secara tak langsung menjadi referensi bagi publik AS dalam pemilihan anggota kongres tahun depan, apakah akan mendukung Demokrat atu Republik.

Apa dampak dari shutdown ini terhadap ekonomi AS?


Pendapatan Pemerintah Menyusut
Pertama, menurut Badan Riset IHS, kerugian pemerintah AS akibat shutdown ini diperkirakan sebanyak 300 juta Dolar AS per hari nya. Walaupun terkesan kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan ekonomi AS, jika dibiarkan, akan berimbas pada melorotnya indeks kepercayaan konsumen dan pengusaha.

Layanan Masyarakat AS Mandek
Kedua, secara umum layanan masyarakat AS akan mandek. Akibat shutdown ini, PNS Amerika Serikat terpaksa harus cuti tanpa gaji. Lembaga-lembaga pemerintah seperti Badan Imigrasi, tidak akan memproses paspor, visa, maupun surat-surat lainnya yang berhubungan dengan keimigrasian selama shutdown masih berlangsung. Pengadilan tidak bisa melakukan sidang. Pertahanan negara, khususnya tentara, terancam tidak akan digaji. Komisi Perdagangan Berjangka dan Bursa Efek yang akan IPO hanya akan beroperasi beberapa hari lagi setelah itu tutup. Pemasukan negara akan berkurang karena Taman Nasional dan museum tidak dibuka. Penelitian Ilmu Pengetahuan, khususnya NASA, juga terkena imbas shutdown karena tidak bisa mendapatkan approval proposal penelitian.

Fokus The Fed Teralihkan
Selain kedua hal tersebut, dalam bidang bisnis, peristiwa shutdown ini menjadi sebuah pengalihan fokus. The Fed akan mulai melancarkan upaya luar biasa untuk menopang ekonomi AS. Tampak ironis karena The Fed sempat mengatakan bahwa upaya luar biasa tersebut kemungkinan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Klaim Ketenagakerjaan Dan Pengangguran
Ketidakpastian ekonomi tidak baik untuk perekrutan tenaga kerja. Menurut survei yang dilakukan oleh Business Roundtable, jika shutdown tidak segera berakhir, maka rencana perusahaan-perusahaanuntuk mempekerjakan tenaga kerja tambahan terancam tidak bisa terlaksana hingga enam bulan ke depan. Jika shutdown masih berlangsung hingga Jumat besok, rilis data jobs report AS akan ditunda. Menurut Erika Goshen, Komisioner di Biro Statistik Ketenagakerjaan,"Sehubungan dengan shutdown ini, semua survei akan terhenti dan website layanan masyarakat tidak akan update".

Dampak Global
Dampak dari shutdown pemerintah AS ini juga diprediksi akan mengglobal dan akan bereaksi beragam di masing-masing negara. Untuk Indonesia, shutdown Pemerintah AS ini berdampak cukup positif karena membuka kemungkinan deflasi. Sedangkan bagi zona Euro, shutdown pemerintah AS tidak terlalu berpengaruh, karena mereka sedang fokus pada perkonomian rumah tangga mereka sendiri.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE