Menu

Meski Jumlah Sumur AS Berkurang, Harga Minyak Terus Anjlok

M Septian

Minyak dunia anjlok di awal sesi perdagangan Asia hari Senin (23/11), ditandai oleh terpuruknya kontrak berjangka minyak AS lebih dari 2 persen. Penurunan harga minyak mendapat tekanan oleh surplus pasokan global, meski jumlah sumur minyak AS berkurang.

Minyak dunia anjlok di awal sesi perdagangan Asia hari Senin (23/11), ditandai oleh terpuruknya kontrak berjangka minyak AS lebih dari 2 persen. Penurunan harga minyak mendapat tekanan oleh surplus pasokan global, meski jumlah sumur minyak AS berkurang.

Kontrak minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) bulan Januari menyusut 91 sen atau sekitar 2.17 persen menjadi USD 40.99 per barel. Pencapaian tersebut mendekati level terendah Jumat (20/11) lalu sebelum kontrak bulan Desember berakhir. Harga minyak Brent pengiriman Januari juga terpangkas 1.34 persen atau 60 sen menuju 44.06 Dolar AS per barel, setelah menutup sesi pekan lalu dengan peningkatan harga 48 sen pada USD 44.66.

Analis komoditas NH Investment and Securities, Kang Yoo-jin mengatakan bahwa, "Rebound kemungkinan terjadi hanya jika pelaku pasar melihat penurunan persediaan minyak mentah AS, sementara penurunan produksi dan permintaan musiman memberikan sedikit dukungan pada harga minyak". Menurut laporan Baker Hughes Inc, perusahaan pengeboran minyak di AS melakukan pengurangan 10 sumur yang beroperasi menjadi hanya 564. Laporan tersebut sontak sedikit menahan penurunan harga WTI yang sempat menyentuh level USD 38.99 dan ditutup melemah 15 sen menjadi USD 40.39.

Hingga kini, OPEC masih meneruskan kebijakan produksi minyak besar-besaran, dalam rangka mempertahankan pangsa pasarnya untuk menghadapi produksi minyak shale AS meski harga minyak terus merosot. Hari Minggu kemarin, menteri perminyakan Venezuela menyatakan OPEC tidak bisa membiarkan perang harga minyak dan harus mengambil tindakan untuk menstabilkan pasar minyak mentah segera. Ketika ditanya seberapa rendah harga minyak pada tahun 2016 jika OPEC tidak mengubah kebijakannya, ia berkata: "USD 20 per barel".


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE