Menu

Meski Naik Tipis, Euro Terhalang Perlambatan Pertumbuhan

Nadia Sabila

Euro menguat di tengah perkembangan positif negosiasi perdagangan AS-China. Namun, perlambatan ekonomi Zona Euro masih menjadi penghalang bagi bullish Euro.

Seputarforex.com - Saat berita ini ditulis pada Senin malam (18/Februari), EUR/USD naik tipis 0.15 persen ke 1.1308 dalam time frame Daily. Meski demikian, pair tersebut masih dalam level rendah yang terbentuk pada tanggal 11 Februari.

Jumat lalu, EUR/USD sempat jeblok ke level rendah tiga bulan. Sementara itu, Dolar AS yang merupakan mata uang paling likuid di dunia cenderung tampil memukau jika para investor sedang gugup. Akan tetapi, sentimen investor yang bangkit sehubungan dengan menguatnya harapan akan terselesaikannya polemik dagang AS-China, membantu Euro untuk pulih.

"Secara umum, mood (EUR/USD) masih cukup positif dalam Outlook perdagangan," kata Adam Cole, analis mata uang RBC Capital Markets kepada Reuters. Menurutnya, terhitung hari ini, minat risiko akan berlanjut untuk beberapa waktu ke depan (dalam jangka pendek).

 

Melambatnya Pertumbuhan Zona Euro Dan Potensi Perang Dagang AS-Eropa

Sayangnya, dalam time frame bulanan, Euro masih bergerak dalam mode perdagangan ranging terhadap Dolar AS. Pasalnya, perlambatan ekonomi yang terjadi di sejumlah negara anggota Zona Euro, menjadi beban bagi penguatan nilai tukar mata uang tersebut. Isu tersebut juga sejalan dengan menurunnya ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS tahun ini.

"Jika terjadi sesuatu, maka kita akan melakukan penyesuaian. Anda memiliki latar belakang kurangnya pertumbuhan (ekonomi Zona Euro) dan The Fed yang akan menghentikan sementara kenaikan suku bunga," lanjut Cole.

Kendati hari ini Euro unggul, para trader masih punya "PR" untuk mengamati kondisi Euro dalam beberapa bulan ke depan. Para pakar mengekspektasikan jika ECB akan mempertahankan kebijakan moneter longgar di tengah lemahnya pertumbuhan, mendinginnya inflasi, dan ketidakpastian politik.

Analis dari Commerzbank bahkan memprediksikan bahwa mata uang Single Currency tersebut terancam rentan terhadap memanasnya hubungan perdagangan AS dengan Eropa.

"Akan ada sangat sedikit laporan tentang positifnya Euro jika konflik (perdagangan dengan AS) ini akan meningkat. Gangguan ekonomi sekecil apapun jelas akan membahayakan bagi Euro di tengah rapuhnya ekonomi negara-negara Zona Euro," tulis Commerzbank.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE