Menu

Meski Potong Pembelian Obligasi, ECB Masih Dovish

Nadia Sabila

ECB masih berkomitmen untuk menerapkan kebijakan akomodatif tahun depan walaupun lanjut mengurangi stimulus. EUR/USD naik terbatas merespon kabar ini.

Seputarforex - European Central Bank (ECB) mengumumkan pemotongan stimulus untuk program bantuan pandemi (PEPP) pada hari Kamis (16/Desember) malam ini. Namun, bank sentral tersebut tetap berkomitmen untuk mempertahankan stimulus moneter hingga tahun 2022.

Pembelian obligasi dalam PEPP akan dipotong sekali lagi dan berakhir di Maret 2022. Akan tetapi, pembelian obligasi dalam Program Pembelian Aset (APP) sebesar 20 miliar Euro per bulan justru akan ditingkatkan. Tujuannya sebagai jembatan pelonggaran kuantitatif. Begitu PEPP tuntas, ECB akan membeli obligasi lagi dalam program APP tersebut senilai 40 miliar Euro pada kuartal kedua, dan 30 miliar Euro pada kuartal ketiga.

"Dewan Gubernur menilai bahwa kemajuan pemulihan ekonomi dan kemajuan arah target inflasi jangka menengah telah memungkinkan pengurangan selangkah demi selangkah dalam laju pembelian aset selama kuartal mendatang," demikian pernyataan kebijakan ECB malam ini, "Akan tetapi, akomodasi moneter masih diperlukan agar inflasi stabil pada target 2% dalam jangka menengah."

Sementara itu, ECB tidak melakukan perubahan suku bunga. Refinancing rate tetap di 0%, begitu pula dengan bunga fasilitas pinjaman dan rate deposit yang masing-masing masih dipertahankan di 0.25% dan -0.5%.

 

EUR/USD Naik Tipis

Beberapa saat setelah pengumuman ECB, Euro melesat 0.5% terhadap Dolar AS. Namun saat berita ini ditulis, kenaikan EUR/USD tinggal 0.21% dan diperdagangkan di 1.1312. Menurut analisis Gurpreet Gill dari Goldman Sachs, bull Euro tak berlangsung lama karena sinyal pendekatan ECB dinilai masih akomodatif. Gill memperkirkan jika ECB baru bisa menaikkan suku bunga pada 2024, dengan catatan inflasi intinya stabil di 1.5%.

Menurut Jane Foley dari Rabobank, ECB mengejutkan pasar dengan ukuran pembelian bulanan APP yang relatif terkendali, meskipun ada elemen dovish dalam pernyataannya terkait reinvestasi PEPP. Oleh karena itu, kenaikan EUR/USD saat ini lebih dikarenakan oleh Dolar AS yang sudah overbought . "EUR/USD terdorong naik. Hal itu sebagian juga mencerminkan fakta bahwa pasar sudah sangat Long terhadap Dolar AS minggu ini," ujar Foley.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE