Menu

Meski USD/JPY Naik, Bearish Masih Mengintai

N Sabila

Dolar AS menguat sedikit terhadap Yen di Selasa siang ini. Meski demikian, para analis forex masih memantau adanya penguatan Yen dalam jangka panjang.

Seputarforex.com - Dolar AS menguat terhadap Yen, bergerak korektif dari level rendah yang tercapai di pembukaan sesi Asia hari ini (03/Apr). Kemarin, penguatan Yen terjadi menyusul berkobarnya kembali kekhawatiran global akan perang dagang antara AS dan China. Para investor yang cemas mengalihkan aset mereka ke aset-aset safe haven seperti Yen.

 

 



Saat berita ini ditulis, USD/JPY sudah bergerak naik menuju level 105.93, meninggalkan level 105.69. Tampak bahwa Dolar AS sedang berupaya mendapatkan kenaikan setelah terpuruk selama tiga hari berturut-turut. Pair mata uang tersebut berusaha kembali ke level 107.00 yang tercapai pada tanggal 28 Maret.

Sebagai informasi, Yen menguat pada hari Senin kemarin seiring dengan tumbangnya ekuitas AS. Aksi jual dalam ekuitas AS muncul setelah China menerapkan bea impor terhadap barang-barang AS. Potensi perang dagang pun memanas akibat hal ini.


Bear USD/JPY Masih Mengintai

Kendati demikian, para analis forex masih memantau adanya penguatan Yen dalam jangka panjang. "Ini (pasar) akan choppy, tetapi...mengingat betapa rapuhnya pasar ekuitas saat ini, saya kira perdagangan yang jelas adalah menurunnya USD/JPY," kata Stephen Innes, analis OANDA Singapura dalam kutipan Reuters.

Minat risiko para investor pun tampaknya tidak akan pulih dengan cepat, kecuali ada hal yang meredakan gejolak perang dagang AS-China. "Saya kira orang-orang tidak mau ambil risiko terlalu cepat, sampai ada perkembangan positif dalam perdagangan ke depan," tambah Innes.

Analis FXStreet, Valeria Bednarik, juga telah mengamati pergerakan USD/JPY dalam jangka pendek. Outlook teknikal untuk hari ini memang menunjukkan bahwa USD/JPY sedang berusaha menuju level 107.00. Namun, itu akan menjadi perjuangan yang cukup besar.

"Pair tersebut (USD/JPY) melonjak di akhir pekan kemarin, tetapi minat jual menolaknya di level 107.00, yang artinya bearish masih akan memegang kendali. Secara teknikal, time frame H4 menunjukkan bahwa harga telah menembus di bawah level 100 dan 200 MA, sedangkan indikator-indikator teknikal telah berbalik turun dengan tajam. Dengan indikator yang mengarah ke bawah, maka ada momentum turun yang cukup kuat dalam teritori negatif...," jelas Bednarik.

Pekan ini, pemerintah AS diperkirakan akan mempublikasikan daftar barang-barang China lain yang akan dijadikan subyek baru bea impor. Di luar potensi perang dagang, para investor juga akan fokus pada data-data AS pekan ini, salah satunya adalah data Non Farm Payroll (NFP) yang akan dirilis hari Jumat nanti.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE