Menu

Minat Kripto Di Korsel 64 Kali Lebih Besar Dibanding 2016

Yodik Prastya

Kenaikan minat atas mata uang kripto yang terlalu berlebihan tersebut sempat dikhawatirkan oleh Anggota Parlemen Korea Selatan.

Pemerintah Korea Selatan untuk pertama kalinya memperoleh data jumlah total mata uang fiat yang digunakan untuk pembelian aset kripto. Pada akhir tahun 2017, jumlah deposit pada kriptografi menggunakan uang fiat ternyata 64 kali lebih tinggi daripada tahun 2016.

 

Publikasi Resmi Pertama Tentang Deposit Pasar Uang Digital

Pada tanggal 1 Januari 2018, Korean Financial Supervisory Services (FSS) memperoleh data tentang deposito yang dilakukan pada pertukaran kriptografi selama tahun 2017. Sedaily melaporkan bahwa saldo deposit per tanggal 12 Desember 2017 mencapai 2,067 triliun won (sekitar USD$1.95 miliar). Angka tersebut merupakan lonjakan 64 kali lipat dari 32.2 miliar won (sekitar USD$30.3 juta) pada akhir 2016. Data tersebut juga menjadi data pertama kali tentang jumlah total deposit di pasar uang digital yang telah dikonfirmasi secara resmi.

Publikasi tersebut mengungkapkan bahwa jumlah total deposit pada tahun 2014 adalah 2.5 miliar won (USD$2.35 juta) dan mencapai 9 miliar won, atau sekitar USD$8.46 juta pada tahun 2015.

Menurut beberapa outlet berita, sekitar 1.4 triliun won dari deposit tersebut masuk melalui bank-bank milik negara, seperti Bank Industri Korea (IBK), sementara deposit sebesar 743 miliar won melalui bank-bank komersial. Sebagian besar pertukaran kripto korea utama menggunakan bank umum dan bukan bank pemerintah. Bithumb menggunakan Nonghyup Bank dan Shinhan Bank, lalu Coinone menggunakan Nonghyup Bank saja, dan Kobit menggunakan Shinhan Bank saja.

Namun, baru-baru ini muncul pendatang baru, Upbit, yang menggunakan Bank Industri Korea (IBK). Bursa tersebut mendapatkan dukungan dari Kakao Corporation, yang memiliki aplikasi Chatting terpopuler di Korea Selatan, Kakao Talk.

 

Membuat Anggota Parlemen Khawatir

Dalam publikasi laporan tersebut juga disebutkan bahwa alasan mengapa simpanan melalui bank nasional lebih besar daripada bank umum adalah akun virtual yang pertama kali digunakan oleh Upbit (Agustus 2017), dilakukan melalui IBK. Hanya dalam kurun waktu 4 bulan (Agustus-Desember), Upbit mampu menjadi bursa perdagangan kripto terbesar di Korea Selatan.

Kenaikan yang bisa dibilang terlalu berlebihan tersebut sempat dikhawatirkan oleh Park Yong-Jin, Anggota Parlemen Partai Demokratik dan Anggota DRP Majelis Nasional, dengan mengatakan bahwa "Resiko kehilangan aset akan meningkat jika nantinya ada masalah pada bursa akibat dari pendanaan yang overheating pada spekulasi mata uang kripto". Park mengkhawatirkan karena tidak ada penjamin apapun dalam investasi kripto, maka jika sewaktu-waktu pasar kripto "meledak", jaminan pengembalian dana tidak akan dapat diproses oleh siapapun.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE