Menu

Minat Risiko Berhenti Sejenak, Dolar AS Naik

Nadia Sabila

Reli ekuitas tertahan karena pasar mulai menangkap kebimbangan akan keberhasilan stimulus dan rollout vaksin. Akibatnya, Dolar AS menguat tipis.

Seputarforex - Dolar AS mengakhiri pekan ini dengan sedikit penguatan, seiring dengan melemahnya saham-saham dari level tinggi akibat data-data ekonomi global yang mengecewakan. Saat berita ini ditulis pada hari Sabtu (23/Januari), Indeks Dolar AS diperdagangkan di 90.238, berupaya pulih dari penurunan beberapa hari sebelumnya.

Sebagai safe haven, mata uang AS cenderung naik ketika terjadi tekanan pada ekonomi karena minat risiko memudar. S&P, Dow, serta yield obligasi pemerintah AS turut tergelincir dan menunjukkan mood pasar finansial yang muram. Kelanjutan reli minat risiko memerlukan kabar positif mengenai keberhasilan paket stimulus agresif dan keberhasilan implementasi vaksin virus Corona.

 

Keraguan Stimulus Biden Dan Kendala Rollout Vaksin Di AS

Pemerintahan Biden baru dimulai tiga hari. Namun, muncul kekhawatiran jika presiden baru Amerika Serikat tersebut tidak mampu meloloskan paket stimulus $1.9 triliun. Pasalnya, para perwakilan Partai Republik menunjukkan isyarat penolakan.

Mitt Romney, salah seorang senator dari Republik mengatakan bahwa Biden tampak tidak mencari program baru dalam waktu dekat. Sedangkan senator Partai Republik lainnya, Roy Blunt, menyebutkan bahwa rencana tambahan paket stimulus itu bukanlah sebuah permulaan. Mereka menunjukkan kesan bahwa stimulus agresif bukanlah suatu urgensi untuk disepakati.

Sementara itu, pasar juga khawatir akan keberhasilan program penyaluran 100 juta vaksin dalam 100 hari pemerintahan Biden. Saat ini, implementasi vaksin masih lambat karena sejumlah wilayah di AS terkendala masalah suplai.

"Ada suatu keraguan di pasar dan sentimen risiko sedikit menyulitkan," kata Amo Sahota, analis dari Klarity FX. "Pasar kemungkinan sudah memandang sebelah mata pada rapat The Fed pekan depan, karena bank sentral AS tersebut kemungkinan hanya akan memberikan peringatan mengenai potensi perlambatan vaksin dan lonjakan kasus virus Corona secara global."

Minggu depan, rapat FOMC akan digelar pertama kalinya tahun ini. Kathy Lien dari BK Asset Management menilai jika The Fed akan mempertahankan kebijakan dovish mereka. Menurutnya, data ekonomi AS tidak menunjukkan masalah berarti di tengah melonjaknya kasus infeksi virus Corona.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE