Menu

Minyak Berbelok, Setelah Melonjak Dari Harapan Kerjasama Rusia-OPEC

M Septian

Harga minyak berjangka turun, menipiskan kenaikan pada penutupan nilai jual tadi malam setelah Rusia mengulurkan tangannya pada kemungkinan kerjasama dengan OPEC, untuk mengendalikan kelebihan pasokan global. Laporan cadangan minyak dari pemerintah AS juga telah dirilis.

Pagi ini (28/1), harga minyak berjangka turun, menipiskan kenaikan pada penutupan nilai jual tadi malam setelah Rusia mengulurkan tangannya pada kemungkinan kerjasama dengan OPEC, untuk mengendalikan kelebihan pasokan global. Laporan cadangan minyak dari pemerintah AS juga telah dirilis.

Energy Information Administration (EIA) dalam laporan mingguannya mengenai persediaan minyak pada pekan hingga 22 Januari yang bertambah 8.4 juta barel dari seminggu sebelumnya. Saat ini, cadangan minyak mentah di Amerika Serikat tercatat sebanyak 494.9 juta barel. Stok gasoline juga ikut meningkat 3.5 juta barel, bahan bakar distilasi berkurang 4 juta barel. Kabar tersebut tidak terlalu mengagetkan para investor, karena sudah ada laporan dari American Petroleum Institute (API) satu hari yang lalu.

Minyak West Texas Intermediate untuk dikirim bulan maret terpeleset 1.27 persen ke USD 31.94 per barel, setelah ditutup naik 2.7 persen malam tadi. Sedangkan tolok ukur harga minyak internasional Brent juga melemah hanya 1.13 persen menjadi 32.76 Dolar AS per barel, setelah mengakhiri hari Rabu (27/1) dengan peningkatan harga sebesar 4.1 persen.

Para pejabat di Rusia telah memutuskan bahwa mereka harus berbicara dengan Arab Saudi dan negara-negara OPEC lainnya tentang penurunan produksi dalam rangka mengembalikan harga minyak, seperti yang dikatakan oleh Nikolai Tokarev, pimpinan Transneft, perusahaan perpipaan minyak di Rusia. Investor masih terus memantau informasi terbaru dari OPEC dan Rusia, mengingat tingginya produksi minyak dua negara tersebut.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE