Menu

Minyak Lagi-Lagi Tersungkur, Produksi Irak Mencapai Rekor

M Septian

Harga minyak kembali terpuruk di bawah 30 Dolar AS per barel, meneruskan penurunan hampir 6 persen pada penutupan perdagangan sesi kemarin. Irak mengumumkan bahwa produksi minyaknya mencatatkan rekor tertinggi bulan lalu.

Harga minyak kembali terpuruk di bawah 30 Dolar AS per barel, meneruskan penurunan hampir 6 persen pada penutupan perdagangan sesi kemarin. Irak mengumumkan bahwa produksi minyaknya mencatatkan rekor tertinggi bulan lalu.

Hari ini (26/1), minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) pengiriman bulan Maret di bursa NYMEX menyusut 1.81 persen ke USD 29.79 per barel. Tolok ukur harga minyak internasional Brent telah melemah 1.54 persen menjadi 30.03 Dolar AS per barel. Kemarin brent ditutup pada USD 30.50 dari sebelumnya pada kisaran USD 32.66 per barel.

Kementrian minyak Irak menyatakan pada Reuters pada hari Senin (25/1), bahwa produksi minyak dari negara mereka mencapai rekor akibat meningkatnya output dari ladang minyak di daerah tengah dan selatan Irak sebanyak 4.13 juta barel per hari. Sementara itu, seorang pejabat senior perminyakan Irak secara terpisah mengatakan bahwa negara mereka bisa menambah produksi minyaknya lebih jauh di tahun ini.

Kabar tersebut juga semakin memperburuk masalah kelebihan pasokan, setelah negara tetangga Irak, yaitu Iran yang kembali ke pasar minyak global setelah sanksi dari pihak Barat dicabut awal bulan ini. Sebagian dari para analis berpendapat Iran bisa dengan cepat meningkatkan ekspor mereka sekitar 500,000 barel. Lonjakan pengiriman minyak Iran dipandang sebagai bearish bagi harga minyak mentah, yang telah jatuh sekitar 75 persen dari puncaknya pada 115 Dolar AS per barel, akibat membanjirnya pasokan di seluruh dunia.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE