Menu

Minyak Menanti Indikasi Lanjutan, Pasca Pertemuan Rusia-Venezuela

M Septian

Harga minyak mentah Jumat (04/09) pagi masih bergerak stabil menjelang rilis NFP yang akan diumumkan malam nanti.

Harga minyak mentah Jumat (04/09) pagi masih bergerak stabil menjelang rilis NFP yang akan diumumkan malam nanti. Para investor masih menanti data Ketenagakerjaan AS untuk indikasi lebih lanjut pada penguatan ekonomi dan tanda-tanda kenaikan suku bunga oleh the Fed bulan ini. Di saat yang sama, pimpinan negara Rusia dan Venezuela mencapai sedikit langkah maju dalam menyusun strategi untuk memulihkan hancurnya harga minyak.

Di bursa NYMEX, WTI pengiriman Oktober hanya sedikit melemah 0.24 persen menuju USD 46.64 per barel. Semalam tadi, minyak mentah AS sempat naik beberapa poin meskipun Dolar AS juga menguat. Malam nanti, pukul 19:30 WIB laporan NFP dan Participation Rate akan dirilis oleh Badan Statistik Tenaga Kerja AS. NFP bulan Agustus dianggap penting dan menarik perhatian pasar karena dianggap akan menjadi salah satu bahan pertimbangan utama the Fed dalam memutuskan kenaikan suku bunga yang diharapkan terjadi saat rapat FOMC September.

Setelah mengalami keadaan yang paling bergejolak sejak pergantian abad, kontrak berjangka Texas Long Sweet menunjukkan tanda-tanda kestabilan. Sejak penutupan mendekati USD 45 per barel Kamis kemarin, minyak WTI telah membukukan kenaikan tipis selama dua sesi terakhir. Sebelumnya, WTI ditutup lebih dari enam persen baik mengarah positif atau negatif pada empat hari berturut-turut. Termasuk lonjakan lebih dari 10.25 persen 27 Agustus lalu, kenaikan terbesar dalam satu hari selama lebih dari lima tahun belakangan.

Sementara itu, minyak Brent di bursa Intercontinental Exchange (ICE) London berayun antara USD 49.92 hingga 52.45 per barel sebelum menetap pada 50.72 Dolar AS atau naik 0.46 persen. Selisih antara tolak ukur minyak internasional dan AS mencapai 3.98, lebih rendah dari Rabu kemarin sebesar 4.22.

Kemarin Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kepala Negara Venezuela Nicolas Maduro bertemu di Beijing untuk mendiskusikan rencana untuk mengatasi penurunan harga minyak mentah. Pertemuan tersebut berlangsung saat para pemimpin negara menghadiri parade militer memperingati 70 tahun berakhirnya perang dunia kedua di Asia. Sementara Putin menolak untuk menguraikan langkah secara spesifik yang akan diambil, beliau dilaporkan hanya mengatakan pada Maduro bahwa kedua negara perlu bekerjasama dalam rangka menstabilkan harga minyak. Rusia nampak enggan untuk melepaskan pangsa pasar dengan memangkas produksi di level sekarang ini yang berkisar 10.7 juta barel per hari.

Para trader energi juga masih menunggu laporan mingguan perhitungan jumlah sumber minyak AS dari Baker Hughes. Data tersebut sebagai acuan untuk keseimbangan permintaan dan penawaran. Dalam pekan hingga 21 Agustus, jumlah sumber minyak AS bertambah satu menjadi 675. Perhitungan tersebut masih berada di bawah level puncaknya di atas 1,600 pada Oktober tahun lalu.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE