Menu

Minyak Menderita, OPEC Gagal Menyepakati Pembatasan Produksi

M Septian

Minyak terus melemah di sesi pertama (7/12) perdagangan, setelah para anggota OPEC gagal menyepakati target produksi untuk mengurangi semakin membanjirnya pasokan yang telah mengakibatkan harga minyak anjlok melebihi 60 persen sejak Juni 2014.

Minyak terus melemah di sesi pertama (7/12) perdagangan, setelah para anggota OPEC gagal menyepakati target produksi untuk mengurangi semakin membanjirnya pasokan yang telah mengakibatkan harga minyak anjlok melebihi 60 persen sejak Juni 2014.

Dalam pertemuannya Jumat (4/12) lalu, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) urung menyepakati pengendalian produksi minyak yang berakhir dengan kericuhan. Iran mengatakan bahwa tidak akan mempertimbangkan pembatasan produksi, terutama karena saat ini output mereka berpeluang untuk pulih kembali setelah bertahun-tahun berada di bawah sanksi Barat. Hal ini menyebabkan kelebihan pasokan masih akan terus terjadi, yang terlihat dari produksi minyak melampaui permintaan antara 0.5 sampai dengan 2 juta barel per hari dan telah menyebabkan penurunan harga lebih dari 60 persen sejak tahun 2014 silam.

Berkurangnya 10 sumur minyak yang beroperasi di AS menjadi hanya 545 tak mampu membawa harga minyak menguat. Minyak mentah AS diperdagangkan pada USD 39.58 per barel atau turun 39 sen sejak penutupan pekan lalu. Sementara kontrak berjangka minyak internasional Brent terkikis 16 sen menuju 42.84 Dolar AS per barel. Kedua tolok ukur harga minyak tersebut mendekati level terendah tahun 2015 dan tak jauh dari posisi saat puncak krisis keuangan global 2008/2009.

Para analis berpendapat OPEC akan menjaga produksinya pada kisaran 31.5 juta barel per hari dan keputusan mengenai bagaimana menangani datangnya volume baru yang akan masuk ke pasar ketika sanksi Iran dihapuskan, akan ditunda hingga pertemuan berikutnya Juni 2016 nanti. Tak hanya itu, analis juga memperkirakan OPEC akan terus meningkatkan kuotanya karena salah satu anggota mereka menawarkan diskon bagi pelanggan dalam rangka mempertahankan pangsa pasar.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE