Menu

Minyak Mentah Anjlok Akibat Kekhawatiran Permintaan

M Septian

Harga minyak mentah anjok hampir 2 persen setelah Jepang mengalami kontraksi ekonomi pada kuartal kedua dan perlambatan ekonomi China masih membebani sentimen pasar minyak.

Harga minyak mentah anjok hampir 2 persen setelah Jepang mengalami kontraksi ekonomi pada kuartal kedua dan perlambatan ekonomi China masih membebani sentimen pasar minyak. Dolar AS juga menguat mengikuti laju tercepat pertumbuhan Produksi Industri dalam delapan bulan, yang menyebabkan komoditas dengan denominasi Dolar (termasuk minyak) semakin tak terjangkau bagi pemegang mata uang lain.

Pagi ini (18/08), West Texas Intermediate (WTI) melemah 1.5% menjadi USD 41.87 per barel. Sementara minyak Brent pengiriman Oktober menurun ke 49 Dolar AS per barel, serta sempat menyentuh level terendah USD 48.35 yang hanya berselisih 3 Dolar AS dari level terendah Januari pada USD 45.19.

 

Memburuknya Keadaan Ekonomi Asia

Pertumbuhan Ekonomi Jepang menyusut menjadi 1.6 persen pada periode April hingga Juni disebabkan oleh merosotnya ekspor dan belanja konsumen. Hal ini menambah tekanan pada Perdana Menteri Shinzo Abe untuk membuat kebijakan dalam rangka menyelamatkan perekonomian dari jebakan deflasi.

China menetapkan nilai tukarnya sedikit lebih tinggi selama dua hari ini, setelah minggu lalu mendevaluasi Yuan dan memicu spekulasi mengenai imbasnya pada mata uang global.

"Topik umum yang dibahas di pasar adalah tentang efek lanjutan dari devaluasi China. Dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi negara lain yang berhubungan dengan China," kata David Thompson, dari broker komoditas Powerhouse, dilansir CNBC. Pasar masih memantau apakah gejolak di pasar Asia akan mengakibatkan penurunan permintaan akan minyak ditengah surplus pasokan.

Harga minyak mentah AS telah turun selama tujuh bulan berturut-turut, setelah penambahan sumur minyak di AS menurut laporan Jumat lalu yang mengisyaratkan bertumbuhnya produksi minyak. Brent bernasib sedikit lebih baik daripada WTI, meski juga mengalami tekanan dari data yang menunjukkan membanjirnya suplai minyak dunia. Terkait dengan ini, dilaporkan juga bahwa Oman memecahkan rekor produksinya menjadi 1 juta barel perhari pada bulan Juli lalu.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE