Menu

Minyak Mentah AS Tenggelam Ke Harga Terendah 6 Tahun Terakhir

M Septian

Harga Minyak mentah AS tenggelam ke titik terendah 6 tahun silam, trader komoditas memperpanjang aksi jual mereka karena khawatir akan kebanjiran pasokan minyak di pasar dunia. Mereka juga masih menunggu laporan US rig count data yang akan dirilis.

Harga Minyak mentah AS tenggelam ke titik terendah 6 tahun silam, trader komoditas memperpanjang aksi jual mereka karena khawatir akan kebanjiran pasokan minyak di pasar dunia. Mereka juga masih menunggu laporan US rig count data yang akan dirilis.


Pagi ini di bursa New York Mercantile Exchange (NYMEX), WTI melambat 0.36% ke USD 42.08 per barel. Kemarin (13/08), minyak mentah Amerika diperdagangkan sekitar 41.92 hingga 43.72 Dolar AS sebelum ditutup pada USD 42.23 turun 1.07 atau 2.5% dari hari sebelumnya. WTI telah kehilangan 15% dari nilainya dan bertahan pada harga kurang dari 50 Dolar AS per barel selama lebih dari tiga minggu.

Sedangkan di pasar Intercontinental Exchange (ICE), Minyak Brent untuk pengiriman September bergerak di antara USD 49.26 sampai dengan USD 50.83, sebelum menetap di 49.59 Dolar AS, atau turun 1.18%. Spread (selisih nilai) antara tolok ukur minyak internasional dengan AS berada pada 7.36, lebih tinggi dari hari Rabu yang hanya 6.93 Dolar AS.

Para trader menanti data jumlah sumber minyak AS sebagai sinyal untuk memperkirakan potensi output, atas rasa khawatir mereka akan kelebihan pasokan minyak. Pekan lalu, pusat penelitian industri Baker Hughes (NYSE:BHI) menyatakan bahwa jumlah sumber minyak di Amerika Serikat meningkat menjadi 670. Masih ada kurang dari 60% sumber minyak yang masih beroperasi hingga saat ini, sejak jumlah terbesarnya yaitu 1,609 sumber minyak pada Oktober silam.

Sementara jumlah stok minyak AS menurun selama dua minggu berturut-turut, para trader memilih lebih fokus pada proyeksi jangka panjang mengenai berkurangnya produksi. Untuk tahun 2015 secara keseluruhan, Departemen Energi Amerika (EIA) menurunkan estimasi pertumbuhan produksi menjadi 650,000 barel per hari, dari estimasi sebelumnya yang mencapai 750,000 bpd. EIA juga masih percaya bahwa ekspektasi pertumbuhan permintaan masih akan meningkat 400,000 barel per hari. Tahun depan EIA memperkirakan produksi minyak menjadi 400,000 bpd atau turun 150,000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE